Mohon tunggu...
Sigit P
Sigit P Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Refleksi Pendidikan Dengan Negara Singapura dan Korea Selatan

5 Januari 2024   09:42 Diperbarui: 5 Januari 2024   09:54 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia pendidikan global, kualitas dan pendekatan yang diadopsi oleh berbagai negara sering menjadi titik perhatian dan analisis. Dua contoh negara yang telah menarik perhatian internasional karena pendekatan unik mereka dalam pendidikan adalah Singapura dan Korea Selatan. Singapura, dikenal dengan sistem pendidikannya yang efisien dan guru-guru berkualitas tinggi, telah menetapkan standar yang tinggi dalam output pendidikan siswanya. Hal ini dicapai melalui kombinasi dari komitmen kuat terhadap pendidikan, pengakuan terhadap keterbatasan sumber daya alam, dan pemanfaatan pendidikan sebagai sarana utama pembangunan nasional dan kemajuan ekonomi. Di sisi lain, Korea Selatan telah mengembangkan pendidikan yang lebih interaktif, berfokus pada kreativitas dan pembelajaran mandiri, serta mengurangi ketergantungan pada pendidikan privat. Kedua negara ini, dengan strategi dan filosofi pendidikan mereka yang berbeda, menawarkan wawasan berharga tentang bagaimana pendidikan dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan dan tantangan spesifik sebuah negara.

Singapura

Singapura merupakan salah satu negara yang memiliki kualitas pendidikan dengan kualitas guru yang baik dan output siswa yang baik pula. Beberapa aspek yang dimungkinkan dapat membuat hal tersebut dapat terjadi mulai dari komitmen kuat terhadap pendidikan, pemerintah singapura serta warga singapura menyadari mereka memiliki keterbatasan dan kekurangan sumber daya alam yang sangat kecil. Dengan kesadaran terdahap celah tersebut mereka mencari sarana guna membangun bangsa mereka, salah satunya adalah “pendidikan”. Singapura beraggapan dengan pendidikan sebagai sarana membentuk nasional dan kemajuan ekonomi. Hal ini terjaadi semenjak kemerdekaannya, dimana pendidikan telah dilihat sebagai cara untuk membentuk identitas nasional dan memastikan kemajuan ekonomi. Melalui kesadaran dan keterbatasan serta sarana pendidikan yang mereka anggap menjadi point penting untuk membangun bangsa, terbentuk lah rasa bangga dan komitmen terhadap pembangunan pendidikan. Untuk itu, profesi guru di singapura memiliki status sosial yang baik, guru di singapura sangat dihormati dan memiliki status social serta hak yang sebanding dengan profesi terhormat lainnya seperti dokter dan pengacara.

Pondasi pemikiran tersebut membuat singapura menyadiri pula, dalam pengembangan pendidikan yang merupakan bagian fundamental dari hal tersebut adalah sosok guru. Sosok guru dianggap sebagai kunci dalam mengimplementasikan reformasi pendidikan dan meningkatkan pembelajaran siswa. Dengan demikian singapura menekankan pada kualitas guru dan pengembangan professional, hal tersebut mereka praktikan dengan melakukan perekrutan terhadap guru yang berkualitas tinggi serta memberikan memberikan pelatihan dan pengembangan profesional yang ketat terdahap para guru tersebut. Guna memperoleh hal tersebut singapura menerapkan sistem pendidikan terpusat dan efisien. Awalnya, sistem terpusat digunakan untuk mendidik sejumlah besar orang muda dengan cepat. Ini melibatkan pembangunan sekolah dengan gaya "cookie-cutter" dan perekrutan banyak guru sekaligus dengan standart kualitas yang telah mereka tetapkan.

Dalam system pendidikan tersebut, mereka menerapkan sebuah filosofi kurikulum yang berfokus pada mempersiapkan guru untuk memahami bagaimana siswa belajar dengan cara terbaik dan untuk mahir dalam materi pelajaran mereka. Serta penanaman pandangan hidup berupa pembelajaran sepanjang hidup bagi guru, mereka berkeyakinan dalam sebuah pendidikan konteks pembelajaran sepanjang hidup tidak akan lepas dari kehidupan setiap individu termasuk didalamnya adalah guru. Sosok guru didorong untuk melanjutkan pendidikan dan pengembangan mereka melalui berbagai kesempatan pengembangan profesional. Selain itu guru dibekali dengan pemfokusan integrasi teknologi, yang mendorong guru untuk menggunakan teknologi secara bermakna di kelas untuk meningkatkan keterlibatan dan pembelajaran siswa. Terakhir sebagai refleksi dalam berjalannya proses pembelajaran yang diterapkan oleh guru, mereka membentuk komunitas pembelajaran professional yang berguna sebagai sarana berkolaborasi antar guru dengan berbagi praktik terbaik untuk terus-menerus meningkatkan metode pengajaran mereka. Serta bentuk penekanan kuat pada guru melalui kunjungan sekolah reguler, umpan balik, dan menangani kebutuhan serta permasalahan mereka untuk memastikan guru dapat tampil sebaik-baiknya.

Korea Selatan

Korea Selatan merupakan salah satu negara yang dapat memberikan gambaran pengembangan pendidikan yang lebih interaktif, berfokus pada kreativitas dan pembelajaran mandiri, serta mengurangi ketergantungan pada pendidikan privat melalui penggunaan teknologi dan metode pembelajaran inovatif. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek mulai dari komitmen orang tua terhadap pendidikan. Tidak heran jika pendidikan di korea selatan mencapai tahap saat ini, karena aspek fundamental yang terdekat dari siswa yaitu orang tua mereka memiliki komitmen terhadap pendidikan anaknya. Orang tua di korea selatan sangat bersemangat tentang pendidikan anak-anak mereka, mereka ingin anak-anak mereka tumbuh menjadi bakat yang dibutuhkan di masa yang akan datang. Hal tersebut disambut baik pula oleh pemerintah korea dimana pemerintah korea selatan memiliki fokus pengembangan bakat abad ke-21 yang baik dalam pembelajaran kolaboratif dan komunikatif. Dimana pada masa lalu mereka berfokus pada memori pikiran namun saat ini mereka mengkombinasikan peran memori dan kreativitas dalam pendidikan yang mengarah pada pembelajaran pasif menjadi aktif yang mengharuskan siswa untuk berpikir kreatif dan menantang hal-hal baru.

Dalam prosesnya pendidikan di korea selatan memiliki fokus pula dalam penggunaan teknologi dalam pendidikan, dapat dilihat sejak 1996 mereka telah merencanakan peningkatan informatisasi pendidikan. Hal ini ter-masuk penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (ICT) di sekolah untuk melampaui literasi pekerjaan dasar dan dimanfaatkan di kelas. Seperti penggunaan buku teks digital yang mereka anggap dapat menyimpan informasi yang lebih efektif, efisien dan interaktik dalam meningkatkan keterampilan pemecahan masalah dan pembelajaran mandiri diantara siswa termasuk didalamnya penggunaan video dan alat lainnya. Hingga pembelajaran jarak jauh dengan fokus Cyber home learning yang menjadi alat bantu bagi siswa yang tidak mampu mengikuti pendidikan privat dan membantu siswa belajar secara mandiri. Hal ini dilakukan sebagai upaya mereka dalam mengatasi permasalahan ketergantungan pada pendidikan privat yang mengarah pada upaya mengurangi biaya pendidikan privat yang tinggi dengan menyediakan berbagai sumber daya pendidikan tersebut. Namun, meraka mengakui dalam penyediaan sumber daya pendidikan tersebut juga menimbulkan tantangan baru bagi pemerintah yaitu tantangan keuangan dalam pendidikan. Tantangan tersebut merupakan celah yang ditimbulkan dan perlu diatasi dalam setiap kebijakan tranformasi pendidikan untuk menjadi lebih baik.

Kesimpulan dari pengalaman kebijakan kedua negara tersebut mereka dapat mentranformasi pendidikan dengan standart capaian dan fokus terhadap celah yang mereka hadapi. Singapura telah dikenal sebagai salah satu negara yang unggul dalam sektor ini, berkat kualitas guru-gurunya yang kompeten dan output siswa yang memuaskan. Dibangun atas kesadaran akan keterbatasan sumber daya alam, Singapura memfokuskan diri pada pendidikan sebagai sarana utama untuk membangun bangsa dan ekonomi. Sejak kemerdekaannya, pendidikan telah menjadi alat penting untuk membentuk identitas nasional dan memastikan kemajuan ekonomi. Melalui pendidikan, Singapura berhasil menanamkan rasa bangga dan komitmen yang kuat terhadap pengembangan sektor ini. Guru-guru di Singapura mendapatkan penghormatan dan status sosial yang setara dengan profesi-profesi terhormat lainnya, seperti dokter dan pengacara, yang mencerminkan pentingnya peran mereka dalam masyarakat. Sistem pendidikan Singapura yang terpusat dan efisien ini telah berhasil mengimplementasikan filosofi kurikulum yang berorientasi pada pengembangan keterampilan guru dalam mengajar dan memahami cara belajar siswa yang terbaik. Di sisi lain, Korea Selatan juga telah menunjukkan kemajuan signifikan dalam pendidikan, dengan pendekatan yang lebih interaktif, kreatif, dan mandiri, serta mengurangi ketergantungan pada pendidikan privat melalui teknologi dan metode pembelajaran yang inovatif. Fokus ini tercermin dalam komitmen orang tua terhadap pendidikan anak-anak mereka, serta kebijakan pemerintah yang mengutamakan pengembangan bakat dan kreativitas. Proses pendidikan di Korea Selatan ini termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang efektif di kelas, menunjukkan bagaimana kedua negara ini berupaya mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam sektor pendidikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun