Mohon tunggu...
Sigit Nurfianto
Sigit Nurfianto Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Kalteng mania, Lanus, Madridista, Holigan Garuda, saya suka terharu melihat masyarakat indonesia, yg ikhlas menerima kehidupan apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Biarlah ISL Berjalan dengan Liganya, PSSI Fokus dengan Programnya Saja

4 Januari 2013   18:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:30 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Malam ini setelah pulang kerja, iseng- iseng buka kanal bola kompasiana lagi, ternyata ada berita cetar membahana, seperti sudah diduga BOPI dan MENPORA mengijinkan ISL berjalan, saiki dele sesuk tempe...hadeehhh perasaan baru sore tadi BOPI mencabut rekomendasi ( walaupun sebenarnya bukan hak mereka memberikannya ),  tetapi malam ini dicabut kembali dan diijinkan. Belum kering rasanya liur terucap, belum hilang dari ingatan statemen BOPI sore tadi dan belum hilang dari kanal Bola Kompasiana tulisan- tulisan tentang statemen Bopi tadi, eh sekejap Bim salabim berubah 180 derajat, dicabut kembali statemen tadi.

Sebagai orang Jawa saya mengenal pitutur para leluhur bahwa Sabda Pandito Ratu tan keno wola wali, Artinya harus ada kontinuitas dari ucapan seorang pemimpin, agar rakyat yang dipimpinnya tidak bingung. Hal ini menyangkut kewibawaan seorang pemimpin, integritas dan karakter yang harus teguh dan kukuh memegang prinsip, bila yang dia ucapkan mudah berubah, terus apalagi yang bisa dipercaya dari seorang pemimpin? Ucapan, susah dipegang, perbuatan susah diikuti karena tidak taat azas dan tidak taat hukum, kepribadian....yaa kalau mental modelnya seperti itu ya sulit kita meneladani. Adalagi pedoman buat seorang pemimpin adalah ing Ngarso sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani, kalau pitutur yang ini semakin jauuuhhhhh rasanya. Apakah mereka Ing Ngarso sung Tulodo? Didepan memberi teladan, jelas tidak, ketaatan pada kaidah hukum yang berlaku dan etika seorang pemimpin jelas tidak dijalankan. Ing Madya Mangun Karsa...tidak juga, ditengah mereka tidak membangun karakter yang baik, niatan atau kehendak menjalankan yang baik. Terakhir Tut Wuri Handayani, apalagi yang ini, dibelakang membimbing dan mengikuti agar berjalan dengan baik. Jauuuhhh dari pelaksanaan etika moral peninggalan leluhur kita.

Akhirnya melihat keadaan seperti diatas, PSSI tetaplah berjalan dijalur yang benar, berikan pendidikan karakter yang baik, bila mau dibawa kejalur hukum, misal harus dibawa ke MK bawalah kesana,  Sak Duwuk Batuk Sak Nyari Bumi Tak Tohing Pati, kehormatan itu segala- galanya. Ngalah Ngalih Ngamuk, sekaranglah saatnya mengamuk, bertindaklah tegas, TETAP TEGAKKAN STATUTA. Bantu dan dorong pemain melalui APPI menuntut haknya, serta buatlah Liga yang lebih baik melalui IPL. Tunjukkan dengan BUKTI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun