Kecurangan akademik menjadi suatu perbuatan yang dilakukan oleh mahasiswa untuk menipu, mengaburkan atau mengecoh dosen sehingga dosen berpikir bahwa pekerjaan akademik yang dikumpulkan adalah hasil pekerjaan mahasiswa sendiri. kecurangan akademik adalah perilaku tidak jujur yang dilakukan mahasiswa dalam setting akademikuntuk mendapatkan keuntungan secara tidak adil dalam hal memperoleh keberhasilan akademik.
Tugas-tugas yang diberikan kepada mahasiswa yang berkaitan dengan akuntansi adalah tugas mencari materi pembelajaran secara mandiri baik dari buku maupun dari internet, tugas praktik menyelesaikan laporan keuangan, tugas praktik komputer akuntansi, maupun tugas-tugas yang merupakan latihan soal pemahaman. kategori kecurangan akademik, seperti: plagiat, pemalsuan data, penggandaan tugas, menyontek pada saat ujian, dan kerjasama yang salah.
Selain itu, Pengaruh korupsi di kalangan mahasiswa dapat terjadi melalui berbagai faktor yang saling terkait. Dalam artikel ini, kita akan menjelaskan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi munculnya korupsi di kalangan mahasiswa.
- Ambisi dan Tekanan Ekonomi
Salah satu faktor yang mempengaruhi korupsi di kalangan mahasiswa adalah ambisi untuk mencapai kesuksesan secara ekonomi. Mahasiswa mungkin menghadapi tekanan ekonomi yang tinggi, seperti biaya kuliah yang mahal, kebutuhan hidup sehari-hari, atau harapan untuk memberikan dukungan finansial kepada keluarga. Tekanan ini dapat mendorong mereka untuk mencari cara-cara yang tidak jujur untuk mendapatkan uang atau keuntungan pribadi, termasuk melalui tindakan korupsi.
- Lingkungan yang Rentan
Lingkungan yang rentan atau rentan terhadap korupsi juga dapat mempengaruhi munculnya korupsi di kalangan mahasiswa. Jika terdapat praktik korupsi yang merajalela dalam masyarakat atau lingkungan sekitar mahasiswa, mereka mungkin terpengaruh dan terbiasa dengan tindakan korupsi tersebut. Norma-norma yang membenarkan atau bahkan mendorong korupsi dapat mempengaruhi pandangan dan tindakan mahasiswa terkait dengan integritas dan etika.
- Kekuasaan dan Akses Terhadap Sumber Daya
Kekuasaan dan akses terhadap sumber daya juga dapat memainkan peran dalam munculnya korupsi di kalangan mahasiswa. Mahasiswa yang menduduki posisi kepemimpinan dalam organisasi mahasiswa, badan eksekutif, atau akademik kemahasiswaan lainnya dapat memiliki pengaruh dan akses terhadap sumber daya yang berharga. Hal ini bisa meliputi pengelolaan dana organisasi, pengawasan terhadap penyaluran beasiswa atau bantuan keuangan, atau pengaruh terhadap proses pengambilan keputusan. Kekuasaan dan akses ini dapat memicu godaan untuk menyalahgunakan kekuasaan tersebut melalui tindakan korupsi.
- Kurangnya Kesadaran dan Pendidikan Etika
Kurangnya kesadaran dan pendidikan etika juga dapat berkontribusi terhadap munculnya korupsi di kalangan mahasiswa. Jika mahasiswa tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang integritas, etika, dan konsekuensi negatif dari tindakan korupsi, mereka mungkin kurang peka terhadap implikasi moral dan sosial dari tindakan tersebut. Pendidikan yang kurang dalam hal ini dapat mempengaruhi pemahaman mereka tentang pentingnya integritas dan etika dalam kehidupan mahasiswa.