Daerah Istimewa Yogyakarta, bisa jadi hanya daerah ini yang punya banyak nama, dengan satu maksud. Ya, Daerah Istimewa Yogyakarta, biasa di sebut  Jogja, Djokja, Djogja, atau Yogjakarta. Banyaknya nama itu memiliki maksud yang sama yaitu  Yogyakarta. [caption id="attachment_310" align="aligncenter" width="560" caption="Sumber: http://jogjajalanjalan.com/wp-content/uploads/2014/10/2.jpg"][/caption]
Dalam sejarahnya, Yogyakarta merupakan peleburan dari dua daerah yang masing-masing mempunyai pemerintahan pada masanya. Kedua daerah itu adalah Kesultanan Ngayogyokarto Hadiningrat dan Kadipaten Pakualam. Pada masa kemerdekaan Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuwono IX sebagai pemimpin di Kesultanan Ngayogyokarto, Bersama dengan Sri Paduka Pakualam VIII sebagai pemimpin daerah Kadipaten Pakualam, menyatakan bahwa  Kesultanan Ngayogyokarto dan Kadipaten Pakualam melebur menjadi satu Wilayah dengan nama Yogyakarta, dan bergabung dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Yogyakarta terbagi menjadi empat kabupaten dan satu kota, di sisi utara adalah Kabupaten Sleman, timur selatan adalah Kabupaten Gunung Kidul, selatan Kabupaten Bantul, sisi barat adalah Kabupaten Kulonprogo, dan Kota Yogyakarta berada di tengah. Kabupaten Sleman berada di sisi utara. Panorama Gunung Merapi, Candi Prambanan, Komplek Kraton Ratu Boko, Monumen Jogja Kembali, merupakan tujuan wisata yang terletak di sini. Merapi Merupakan Gunung api paling aktif di Indonesia, dan memiliki keunikan tersendiri diantara gunung api yang ada di Indonesia. Candi Prambanan adalah Candi Hindu Terbesar dan tertinggi di Indonesia. Monumen Jogja Kembali, merupakan Bangunan Museum Perjuangan sejarah kembalinya Jogja dari tangan penjajah waktu itu. Selain itu di sleman juga terdapat banyak Perguruan Tinggi Negeri maupun Swasta. Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijogo, Universitas Gajah Mada, UII, UPN dan masih banyak lagi perguruan tinggi berada di Sleman
Gunung Kidul, daerah yang dulu tandus kering dan tertinggal ini, sekarang menjadi daerah kunjungan wisata favorit di Yogyakarta. Bentangan Alam gunung kidul memiliki daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Pantai Pasir Putih yang bersih, bebatuan Gunung Api Purba, dan beberapa Goa yang ada disini, menjadi daya tarik utama. Kemajuan pariwisata di Gunung Kidul ini, membawa kondisi penduduk Gunung Kidul menjadi lebih baik dari sebelumnya.
Pada tahun 2006, Bantul sempat digoyang bencana Gempa Bumi yang memporak porandakan, dan membuat ribuan orang meninggal dunia waktu itu. Ketekunan dan keuletan masyarakat Bantul mampu membuat mereka bangkit kembali dari keterpurukan. Sentra kerajinan gerabah, wayang kulit, wayang kayu, batik tulis, silver, banyak terdapat di Kabupaten Bantul. Pesona Pantai Parangtritis masih menjadi daya tarik bagi wisatawan. Selain itu pentas – pentas kebudayaan seperti Kethoprak, Wayang, Tari, dan sebagainya masih sering di pentaskan di sini.
Disebut Kulonprogo karena wilayah ini terletak disisi barat ( Kulon ) sungai Progo yang membentang membelah wilayah Yogyakarta disisi barat. Alam Kulon Progo yang masih sejuk, membuat nyaman dan tenteram bagi siapa saja yang berkunjung kesini. Kulonprogo merupakan daerah pertanian dan perkebunan. sebagian penduduknya bekerja sebagai Petani maupun berkebun. Sejuknya alam Kulon Progo menambah keberagaman alam yang ada di Yogyakarta ini.
Kraton Yogyakarta terletak di Kota Yogyakarta, adat istiadat, kebudayaan masih sangat terjaga di sini. Keramahan, kesantunan, msih sangat terasa. Kraton Yogyakarta mengajarkan banyak hal tentang sejarah budaya dan keberagaman. Selain Kraton, adalah Jalan Malioboro, bentangan jalan sepanjang dua kilometer ini merupakan pusat belanja dan pusat roda perekonomian di Kota Yogyakarta, disisi selatan Maliobora terdapat Pasar Tradisional Beringharjo, pasar ini merupakan pusat grosir Batik. Selain itu, pasar Bringharjo merupakan pasar tradisional terbesar di Yogyakarta. Setelah Pasar Beringharjo, adalah Beteng Vrederberg di sisi timur yang berhadapan dengan Istana Negara Gedung Agung. Dibelakang Beteng Vrederberg adalah Gedung Socitade Taman Budaya Yogyakarta, dimana di gedung ini sering diadakan beragam pentas Budaya dan Pameran dari seluruh pelosok Nusantara. Daerah Istimewa Yogyakarta, keberagaman, kesederhanaan, Kegotongroyongan, adalah simbol Keistimewaan. Yogyakarta, karena Sejarah, Budaya, dan Wisata yang harus terus terjaga. Sumber Foto:Â jogjajalanjalan.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H