Mohon tunggu...
Gitan D
Gitan D Mohon Tunggu... -

menulis untuk mengingat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masih Ada Pejabat Hebat selain Jokowi, Ahok, Risma, dan Ridwan Kamil

2 Maret 2014   08:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:19 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Setelah heboh dengan berita Jokowi, Risma, Ahok, dan Ridwan Kamil sebenarnya ada satu lagi pejabat publik yang hebat karena kepiawaiannya memimpin daerahnya. Dia adalah Abdullah Azwar Anas, Bupati Banyuwangi, Jawa Timur. Selama 3 tahun lebih masa pemerintahan bupati yang pernah menjadi anggota DPR periode 2004-2009 ini, sudah banyak gebrakan yang dilakukannya untuk kemajuan Banyuwangi.

Dalam Diskusi Hibrida Reformis Horizontal di Jakarta Theatre hari ini Sabtu, 1 Maret 2014, Abdullah Azwar Anas membeberkan program yang telah dilaksanakan di Banyuwangi, misalnya kebijakan pelarangan buah impor yang dimulai dari PNS. Bawa oleh-oleh saat menjenguk orang sakit pun, harus bawa buah lokal, tidak boleh buah impor. Buah lokal, seperti manggis bahkan sudah diekspor ke Jepang. Kalau BUMN PTPN baru berencana ekspor buah manggis, Pemda Banyuwangi sudah mengeksekusi. Dalam diskusi yang digagas salah satu peserta konvensi capres Partai Demokrat, Dino Patti Djalal, Azwar Anas menyatakan bahwa salah satu syarat melamar PNS di Banyuwangi adalah IPK minimal 3,5 bagi lulusan PTS dan IPK minimal 3.0 bagi lulusan PTN. Bupati ingin membuktikan bahwa menjadi PNS di Banyuwangi bukan hasil sogokan. Azwar Anas ingin menciptakan gengsi tersendiri bagi PNS karena yang diterima sebagai PNS di Banyuwangi tidak sembarang orang. Dalam acara yang juga dihadiri beberapa kepala daerah, seperti Wakil Gubernur DKI, Ahok; Gubernur NTB, Zainul Majdi; Walikota Bandung, Ridwan Kamil; Walikota Bogor, Bima Arya, dan Walikota Makassar, M. Ramdan Pomanto, Azwar Anas menceritakan pelarangan pendirian mall dengan alasan pusat perbelanjaan tersebut adalah penyebab kemacetan. Mall boleh berdiri di daerah yang memang kurang berkembang agar dapat menjadi sumber ekonomi baru. Bahkan toko modern yang menjamur di kabupaten lain, semacam Alfamart dan Indomart juga dilarang berdiri di sana.

Selain program yang dipaparkan dalam diskusi tersebut, Azwar Anas juga sudah melakukan beberapa gebrakan lainnya. Untuk membuka akses Kabupaten Banyuwangi dari udara agar lebih banyak orang berkunjung ke Banyuwangi, Azwar Anas bernegosiasi langsung ke Jakarta dengan maskapai penerbangan nasional untuk membuka trayek penerbangan komersial ke Bandara Blimbingsari. Pesawat milik Sky Aviation, Merpati, Wings Air dan Garuda Indonesia pun akhirnya membuka penerbangan lokal di Banyuwangi.

Untuk mempromosikan potensi dan budaya lokal, Azwar Anas merintis berbagai program yang dapat mendorong antusiasme masyarakat dalma dan luar negeri berkunjung ke Banyuwangi, seperti Banyuwangi Tour De Ijen (BTDI) yang merupakan agenda rutin Badan Dunia Balap Sepeda. BTDI telah dilaksanakan sejak Tahun 2012 dan diikuti banyak tim balap sepeda dari luar negeri. BTDI merupakan salah satu rangkaian Banyuwangi Festival, selain, Paju Gandrung Sewu, Banyuwangi Ethno Carnival, Batik Festival, Banyuwangi Beach Jazz Festival, dan Festival Kuwung.

Untuk mencerdaskan masyarakatnya, Pemda Banyuwangi bekerjasama dengan PT Telkom meluncurkan program Banyuangi Digital Society dengan memasang total 5000 wifi di berbagai tempat strategis di 24 Kecamatan di Banyuwangi per Januari 2014. Banyuwangi menjadi kabupaten yang memiliki wifi terbanyak. Tidak heran, penggunaan wifi tertinggi di Indonesia diraih Kabupaten Banyuwangi, dengan mengalahkan kabapaten dan kotamadya lainnya di Indonesia (tempo.co/24 Jan 2014).

Masih ada beberapa cerita kehebatan Bupati Banyuwangi ini.

Kehebatan Bupati Abdullah Azwar Anas tidak untuk dibandingkan dengan Jokowi, Ahok, Risma, atau Ridwan Kamil. Mereka semua mempunyai cara bekerja dan cerita kehebatan tersendiri. Mereka semua harus kita dukung karena benar-benar ikhlas bekerja untuk masyarakatnya. Semakin banyak kepala daerah yang bagus, semakin baik untuk rakyat.

(disarikan dari beberapa sumber)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun