Mohon tunggu...
Gitan D
Gitan D Mohon Tunggu... -

menulis untuk mengingat

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jokowi Pergi Saat Jam Kerja

13 Maret 2014   07:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:59 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari ini, Rabu, 12 Maret 2014, media online ramai memberitakan kalau Jokowi berziarah ke makam Bung Karno di Blitar bersama Megawati.Hal yang biasa seorang Jokowi berziarah ke makam Bung Karno. Menjadi luar biasa karena dilakukan di luar jam kerja sebagai Gubernur DKI. Padahal, selama ini, Jokowi hanya memanfaatkan hari libur (Sabtu dan Minggu) untuk aktivitas diluar kapasitasnya sebagai Gubernur DKI. Saya tidak akan membahas tujuan Jokowi ziarah sebagaimana dugaan beberapa pihak terkait pencapresannya. Saya hanya ingin menyoroti kepantasannya sebagai pemimpin yang digadang-gadang sebagai calon presiden dalam masalah disiplin jam kerja.

Jokowi beralasan telah menyelesaikan pekerjaannya sebelum pergi ke Blitar sehingga tidak menjadi masalah meninggalkan kantor saat jam kerja. Prinsip Jokowi seperti itu justru dapat menjadi preseden buruk bagi jajarannya. PNS di DKI dapat menggunakan prinsip yang sama bahwa boleh meninggalkan kantor meski sementara, kalau pekerjaan sudah selesai. PNS DKI Jakarta tidak dapat disalahkan apabila melakukan hal yang sama sebagaimana dilakukan Jokowi. Bukankah staf mencontoh apa yang dilakukan atasan?. Jokowi tidak boleh marah-marah lagi jika saat sidak ada anak buahnya yang tidak ada di kantor. Anak buahnya dapat menggunakan alasan pergi meninggalkan kantor karena pekerjaan telah selesai.

Ahok sebagai wakilnya pun tidak tahu jika Jokowi pergi ke Blitar. Bahkan Ahok kaget saat dikonfirmasi wartwan mengenai kepergian Jokowi tersebut.

Sisi lain, Jokowi ziarah ke makam Bung Karno karena diajak Megawati. Ternyata benar anggapan beberapa pihak kalau Jokowi terlalu penurut sama Megawati. Bahkan melanggar jam kerja sebagai sesuatu yang pantang dilakukan Jokowi pun, dilakukannya. Apakah tidak menjadi kekhawatiran apabila kelak menjadi presiden, Jokowi tunduk pada apapun omongan Megawati?. Saya tidak berburuk sangka. Tetapi melihat yang dilakukan Jokowi selama ini, seperti mau ikut kemanapun ajakan Megawati, membuktikan Jokowi terlalu menurut dengan Megawati. Adalah preseden buruk apabila seorang pemimpin tidak independen atau terlalu tunduk dengan seseorang.

Saya salut sama Partai Gerindra yang tidak pernah merecoki Ahok dalam aktivitasnya sebagai wakil gubernur. Istilah Gerindra, Ahok telah diwakafkan untuk rakyat Jakarta. Padahal dengan popularitasnya, Ahok bisa saja diajukan sebagai jurkam Gerindra. Ahok juga bisa mengajukan cuti untuk kampanye Gerindra. Tetapi Gerindra dan Ahok tidak memanfaatkan kesempatan tersebut. Ketidakhadiran Ahok di acara Gerindra pun tidak dipermasalahkan partainya karena memang acaranya bertabrakan dengan jam kerja sebagai wakil gubernur.

Mudah-mudahan hanya sekali ini Jokowi khilaf meninggalkan jam kerja untuk aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan tugasnya sebagai Gubernur Dki Jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun