Mohon tunggu...
Gitan D
Gitan D Mohon Tunggu... -

menulis untuk mengingat

Selanjutnya

Tutup

Politik

Peserta Konvensi Capres Demokrat ini Sering Memuji Jokowi

20 Februari 2014   04:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:39 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada seminar di Universitas Paramadina hari ini, Rabu, 19 Februari 2014, Rektor Universitas Paramadina yang juga salah satu peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat, Anis Bawesdan (AB), memuji Jokowidalam menangani Ibu Kota Jakarta. Pada seminar yang juga menghadirkan pembicara Walikota Bogor, Arya Bima, AB menilai Jokowi memberi harapan baru karena memiliki kesungguhan untuk menyelesaikan permasalahan di Jakarta (Tempo.co/19 Feb 2014).

Tercatat, AB beberapa kali memuji Jokowi, seperti pernyataan : semua capres kecil dibandingkan Jokowi, atau kenapa Jakarta macet, masyarakat tidak marah sama Jokowi? Karena masyarakat tahu, mereka punya Gubernur baik yang sedang bekerjaatau AB mendorong Jokowi agar dicapreskan PDIP karenq Indonesia harus dipimpin oleh orang yang berkompeten. Sikap AB tersebut sejalan dengan beberapa anggota konvensi, seperti Dino Patti Djalal, Ali Masykur Musa, dan Dahlan Iskan yang belum pernah terdengar menyindir Jokowi secara terang-terangan.

Berbeda dengan beberapa peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat lainnya yang cenderung suka menyindir Jokowi. Tentu saja mudah dicari penyebabnya. Peserta konvensi suka mengkritik Jokowikarena Jokowi selalu memuncaki berbagai survey calon presiden 2014, meskipun tidak pernah beriklan dan menyatakan diri maju sebagai presiden 2014 mendatang.

Berikut ini sindiran peserta konvensikepada jokowi yang pernah terungkap :

1.Menurut Marzuki Ali (MA), hasil survey calon presiden tidak bisa serta merta dijadikan patokan penentu sebagai presiden. MA menyatakan demokrasi semestinya tidak mengedepankan citra, melainkan hal-hal yang bersifat substantive (Tempo.co/10 Jan 2014).Terakhir MA mempertanyakan pemahaman Jokowi atas persoalan bangsa dan gagasannya untuk memecahkan masalah bangsa (liputan6.com/16 Feb 2014).



2.Endriartono Sutarto (ES) menyindir Jokowi yang memiliki popularitas dan elektabilitas tinggi.ES menilai sekarang ini merupakan era yang aneh dimana seseorang disukai karena sering masuk media (Tempo.co/10 Jan 2014).

3.Pramono Edhi Wibowo pada awak media di Surabaya pernah menyatakan “itulah, makanya jadi pemimpin harus bersih hati. Jangan suka blusukan terus cari popularitas…” (jatenpos.com/13 Feb 2014).

4.Pada Meet the Press tanggal 8 Januari 2014 di Sekretariat Konvensi, Jalan Pati Unus No. 75 Jakarta Selatan, Sinyo Harry Sarundajang yang juga Gubernur Sulawesi Utara menyatakan “saya rasa Jokowi bisa menjadi wakil saya. Saya kan menjadi peserta konvensi capres, bukan cawapress”. (Menadoexpress.com/8 Jan 2014)

5.Menanggapi elektabilitas Jokowi yang tinggi, Irman Gusman mengatakan “ buat saya, elektabilitas tinggi seperti itu (Jokowi) nggak penting. Saya tak perhatikan popularitas...” (metropolitanonline.co/12 Jan 2014).

6.Mantan Menpora era Orba, Hayono Isman menyatakan bahwa popularitas Jokowi didukung oleh Partai Media karena selalu diikuti dalam berbagai aktivitasnya (kompas.com/6 Jan 2014).

7.Gita Wiryawan yang baru saja mundur sebagai Menteri Perdagangan pernah menyindir gaya blusukan Jokowi dengan mengatakan kira-kira “ jangan hanya main ke pasar tradisional,sekali-kali dong main ke pasar internasional, bisa nggak?

Jika Jokowi benar-benar dicapreskan PDIP, saya sih berharap AB dipasangkan sebagai cawapres Jokowi. Daripada, cawapresnya Puan Maharani, atau Jokowi menjadi Cawapres Megawati...hehe

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun