Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Mengapa Amien Rais Ganti Istilah "People Power"?

16 Mei 2019   08:38 Diperbarui: 16 Mei 2019   09:38 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengamati manuver kubu pasangan nomer urut lama - lama saya tertawa sendiri. Bagaimana tidak, dalam menyikapi kecurangan pemilu yang mereka tuduhkan saja tak satu suara. 

Contohnya Amien Rais, pada awalnya ngotot menyerukan People Power untuk menekan penyelenggara Pemilu yang diklaim curang lalu  Amien Rais mengganti People Power menjadi Gerakan Kedaulatan Rakyat dengan alasan istilah itu memicu kontroversi.

Sebelum ini, kubu Amien Rais berusaha meyakinkan  masyarakat tentang perlunya People Power  dengan mengambil contoh gerakan serupa di Philipina  atau dikenal dengan Revolusi EDSA (1986) yang menumbangkan  Ferdinand Marcos. 

Anehnya, kubu Amien Rais tak mencontohkan demonstrasi mahasiswa 1998 yang menjatuhkan rezim  Soeharto. Apakah karena Prabowo, Partai Berkarya bagian keluarga Cendana di kubunya  sehingga sungkan untuk mencontohkannya ?

Sebenarnya alasan utama Amien bukan itu, pemerintah telah merespon secara tegas seruan aksi people power dengan pasal makar / kudeta. Amien langsung "kicep", apalagi pentolan - pentolan pendukungnya baik dari PAN dan Gerindra, yakni Permadi, Eggy Sudjana kini sudah diproses hukum. Artinya proses terhadap mereka bakal terus berlanjut kecuali Presiden memberikan pengampunan. Jelas, Presiden RI berikutnya bukan Prabowo junjungan mereka, nasib mereka bakal seperti Buni Yani, Jonru yang menyandang status terpidana. 

Lebih parah lagi, kawan sekubu Amien, Desmond Mahendra, politisi Gerindra malah meledek Amien Rais, Desmond menyuruh Amien memerintahkan partainya, PAN untuk mendukungnya sebelum mengajak anggota partai koalisi lainnya. J

elas parpol di kubu koalisi tak bakal mendukung gagasan "Mbah Amien" karena sangat merugikan mereka sendiri. Sebagai entitas politik berbadan hukum tentu bakal menjadi blunder bila mereka gegabah mendukung gerakan berbau makar seperti itu. 

Bisa - bisa pemerintah membubarkannya seperti Masyumi dan Partai Sosialis Indonesia di era Orde Lama karena terlibat pemberontakan PRRI Permesta.

Apa jadinya caleg- caleg mereka bila itu terjadi, perjuangan mereka menambang suara dari rakyat bakal sia - sia, dan cita - cita politik duduk sebagai anggota legislatif terhormat sirna. Apaalagi pentolan partai koalisi, putra mahkota Partai Demokrat, AHY pun tegas menyatakan tidak setuju, dia menegaskan partai lebih mengedepankan jalur konstitusional lewat mekanisme yang berlaku. Bila Partai Demokrat diwakili oleh AHY tegas - tegas menolak ajakan Amien Rais dan sebagian politisi Gerindra pun tak meresponnya. 

Bila dicermati, tokoh - tokoh yang giat menyerukan People Power ini adalah politisi "zaman old", seperti Rizal Ramli, Kivlan Zen, Eggy Sudjana, Permadi. Dari segi usia mereka bukan generasi muda lagi, bila mereka  orasi di depan umum hanya tinggal semangat tanpa pengaruh lagi alias loyo. Mereka masih berpikir seperti masa lalu saat berjuang menumbang Orde Baru, padahal zaman sudah berubah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun