Janji kampanye Jokowi ketika mencalonkan diri sebagai calon presiden ada penciptaan 10 juta lapangan kerja, janji ini menjadi cibiran ketika isu jutaan TKA asal China membanjiri NKRI. Faktanya hanya isapan jempol dan hoax yang sengaja dihembuskan untuk membuat masyarakat resah. Bagaimana fakta sebenarnya tentang kesempatan kerja dan pengangguran nasional saat ini ?Â
Pengangguran sendiri adalah variabel dependent, artinya dipengaruhi variabel - variabel di luar dirinya, yakni pendidikan, ketrampilan dan kesempatan kerja. Membenahi permasalahan ini tak memang mesti lintas sektoral, dimana para pemegang saham harus terlibat, seperti pemangku pendidikan, ketenagakerjaan dan ekonomi.Â
Di era Presiden Jokowil, sinergi antar sektor menurunkan tingkat pengangguran nasional sudah mulai terlihat, hasil survei Sakernas per Agustus 2018 tingkat pengangguran terbuka turun. Cara untuk mengetahui selisih prosentase dengan membandingkan periode sama dengan angka pengangguran di tahun sebelumnya.Â
Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2018 per Agustus ini dilakukan dengan mengambil sampel 200 ribu rumah tangga, jangkauannya hingga tingkat kabupaten atau kota, tujuannya untuk menangkap fenomena tentang ketenagakerjaan termasuk tingkat pengangguran di luar masa panen.Â
Dalam satu tahun, Sakernas dilakukan dua kali, yakni di bulan Februari ketika masa panen dengan sample lebih sedikit dan jangkauan wilayah sampai tingkat propinsi.Â
Biasanya pada survei periode Februari tingkat pengangguran rendah sebab tenaga kerja di pendesaan terserap untuk kegiatan panen. Bila dicermati, hasil survei periode Agustus lebih mendekati kenyataan (riil) karena tidak ada variabel panen yang menyerap banyak tenaga kerja.
Penciptaan Lapangan KerjaÂ
Kesimpulan tentang hasil survei Sakernas dipaparkan oleh Menteri PPN/ Bappenas Bambang Brojonegoro di acara Forum Merdeka Barat 9 beberapa waktu lalu, menurutnya jumlahlapangan kerja Indonesia pada 2018 telah melampaui target Rencana KerjaPemerintah (RKP) 2018 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)2015-2019, yaitu meningkat 2,99 jutadibandingkan 2017.Â
Dalam rentang 2015-2018, Pemerintah telah berhasil menciptakan 9,38 juta lapangan kerja. Dari data yang disampaikan Menteri PPN / Bappenas, pencapaian 10 lapangan kerja di periode pemerintahan Jokowi - JK dapat terealisasi mengingat saat ini sudah tercapai di atas 9 juta lapangan kerja.Â
Dalam acara itu juga terungkap bahwa sektor penyumbang lapangan kerja adalah sektor jasa, seperti jasa - jasa pariwisata, fakta ini tak mengherankan bila merujuk program Kemenpar membangun 10 destinasi wisata baru sekelas Bali.Â
Di sektor pariwisatan memang melibatkan banyak jasa - jasa, mulai dari transportasi, akomodasi, kuliner, souvenir yang melibatkan menyerap banyak tenaga kerja. Sektor pariwisata tidak terbatas kunjungan wisatawan di hari libur, tapi adanya event - event olah raga nasional dan internasional, meeting, konferensi menyumbang juga dalam penyerapan tenaga kerja.Â