Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Ketua MUI Akhiri Pro-Kontra Kehalalan Vaksin MR

19 September 2018   12:36 Diperbarui: 19 September 2018   13:04 655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah sedih terungkap dari seorang ibu yang mempunyai anak terdampak virus Rubella, Ibu Nursiah (47 tahun), nama ibu itu tak menyangka anak keduanya, Syakila terdampak Rubella saat sedang hamil.

Ibu Nursiah, wanita asal Aceh ini bercerita dengan suara berat menahan perasaan sedih bahwa Syakila kini berusia 7 tahun namun pertumbuhan badannya tak seperti anak - anak seusianya.

Siapapun orang tua pasti akan mengalami kesedihan serupa bila sang buah hati menderita, menurut Ibu Nursiah awal mula dirinya tertular Rubella saat kehamilannya berusia 2 bulan.

Pada saat itu ia dan suami mengira yang Ibu Nursiah alami adalah Campak karena ada memar-memar merah di kulit, dokter yang memeriksa saat kehamilan 6 bulan pun tidak mengindikasikan terinfeksi Rubella meski janin dalam kandungan sempat tidak bergerak.

Dokter hanya memberikan obat, namun Ibu Nursiah tak ingat obat yang diberikan seperti diceritakannya pada acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kemenkominfo (18/9) kemarin.

Setelah anak bungsu Ibu Nursiah lahir mengalami permasalahan dengan berat yang tidak tumbuh normal, juga ganggguan jantung dan mata sehingga harus dioperasi, karena berat badan anak tidak ideal operasi menunggu kenaikan berat badan anak.

Pengalaman Ibu Nursiah ini digarisbawahi oleh Nila Moeloek, Menteri Kesehatan yang hadir dalam acara itu, menurut Nila dari sisi kesehatan, penyakit Measles Rubella (MR) adalah penyakit serius dan mematika. Yakni kulit seorang anak mengalami bercak-bercak merah. Kondisi makin parah ketika gizi anaknya jelek karena virus bakal menyebar ke otak, paru-paru dan diare.

Menkes menambahkan konsidi anak yang mengidap virus MR sangat berbahaya karena akan menyebabkan dehidrasi, penyakit jantung dan mata dan gejala campak Rubella yang dipicu dari demam sepertinya biasa-biasa saja.

"Seandainya perempuannya hamil muda dan tertular oleh anak yang terkena rubella maka ibu hamil dan bayinya tersebut juga akan tertular. Kemudian anak itu lahir bisa menjadi tuli, radang otak dan jantung," ujar Menkes.

Penanggulan wabah virus Rubella sudah dimulai oleh Kementerian Kesehatan sejak tahun 2017, pada tahap pertama difokuskan di propinsi Pulau  Jawa  dan fase kedua di propinsi - propinsi luar Jawa.

Hingga hari ini cakupan imunisasi massal vaksin Rubella baru mencapai 41, 53 persen. Hasil ini kurang menggembirakan, mengingat bahaya dampak virus ini bisa menghancurkan anak - anak Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun