Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Peserta Program OK OC Tak Diberi Modal, Gandeng Fintech Sajalah

14 Desember 2017   23:05 Diperbarui: 14 Desember 2017   23:39 1378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tergelitik juga membaca sebuah berita di Kompas.com yang  di-share ke twitter soal progam OK OC dari Wagub DKI Jakarta.  Dari berita tersebut saya tahu, ternyata peserta program ini tidak diberikan modal, hanya dilatih dan dibantu untuk mengakses pinjaman ke Bank (OK OCE Tak Akan Beri Modal Usaha, Hanya Bantu Akses Pinjam ke Bank)

Lalu pertanyaannya, mengapa waktu kampanye begitu yakin memberikan janji  modal kepada warga DKI Jakarta yang ingin ikut berwiraswasta ?

Sebenarnya Wagub DKI Jakarta dan tim ahlinya lebih cerdas menyikapi soal ini, harapan calon - calon entreprenur di DKI Jakarta terhadap program OK OC begitu tinggi. 

Apalagi salah satu misi Pemerintah DKI Jakarta adalah mengurangi pengangguran. Tapi bila tanpa ada uluran modal kerja,saya pikir akan sia - sia program ini.

Mengapa sia- sia ? Sudah menjadi rahasia umum, untuk dapat meminjam ke bank wajib memenuhi persyaratan format yang ketat. Setidaknya harus memiliki agunan  sebagai pegangan pihak bank bila usah tidak lancar dan tidak bisa mengembalikan dana pinjaman (default). 

Apakah pelatihan di program OK OC bisa menggantikan agunan ke bank? Dimana pun juga, bank selalu manganut prinsip konservatif dan hati - hati. Apalagi di dinamika  keuangan global sangat rentan menggerus laba mereka. 

Soal pelatihan macam OK OC sebenarnya sudah banyak dilakukan oleh banyak lembaga, termasuk kementerian KUKM pada sejumlah pengusaha UKM dan koperasi. Lalu apa istimewanya program OK OC bila hanya memberikan teori  dan dibandingkan program pelatihan lain ? 

Peserta atau calon peserta program OK OC jangan patah semangat. Ada alternatif lain untuk pembiayaan bisis anda saat ini. Metode pembiayaan ala perusahaan rintisan di bidang "financial technology" (fintech) dimana mereka berani memberikan pinjaman tanpa agunan kepada sejumlah UKM tanpa agunan. 

Dengan mengandalkan inovasi digital dan internet, perusahaan rintisan fintech mampu menggerakan usaha kecil menengah. "Investree", salah satu perusahaan fintech, pemenang DEA 2017 sudah mempu menggulirkan dana sekitar 500 Milyar. 

Dengan metode pembiayaan berbasis tehnologi dan manajemen resiko yang hati - hati (prudent), perusahaan fintech saat ini dan nanti akan menggeser fungsi perbankan sebagai lembaga keuangan terbesar. 

Fintech saat ini mampu mengambil hati pengusaha UKM yang sungguh-sungguh ingin maju tapi "mentok" di permodalan dan akses ke bank. 

Semestinya  program OKOC berkolaborasi dengan perusahaan - perusahaan fintech yang kini mulai menggeser produk - produk perbankan di berbagai penjuru dunia. Bukan tidak mungkin di Indonesia ada Unicorn baru dari perusahaan fintech dalam 2-3 tahun ke depan. Unicorn adalah  perusahaan rintisan (startup) dengan valuasi 1 milyar dollar AS, di Indonesia sudah  ada 3 yaitu : tokopedia, gojek dan traveloka).

Tetap Semangat !!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun