Mohon tunggu...
Sigit Budi
Sigit Budi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Content Creator

Pembuat konten video, host podcast , selebihnya pengangguran banyak acara

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

3 Modus Pembukaan Monas Jelang Tahun Politik, Apa Hubungannya?

2 Desember 2017   10:09 Diperbarui: 2 Desember 2017   10:56 10681
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Monas Jakarta (dok. Pribadi)

Sudah menjadi rahasia umum, kasus Ahok hanya sasaran antara, ada agenda yang lebih besar itu. Indikasinya, saat demonstrasi banyak tokoh politik dari berbagai daerah ikut serta mendukung gerakan itu dengan modus dukungan moral keagamaan.

Secara politik sah - sah saja, dalam iklim demokrasi semua pihak terjamin UU untuk mengekspresikan pendapat di depan umum. Ternyata pola ini akan diadopsi, terutama untuk tujuan - tujuan tertentu d tahun depan. Apalagi Gubernur adalah pihak yang diuntungkan oleh kegiatan keagamaan yang menuntut Ahok saat itu.

2. Mengulang  Modus Demo Berjilid Jelang Pilpres

Setelah sukses menggelar demo massa secara berjilid dan sukses mengantar calon menjadi penguasa, koalisi ini ingin mengulang lagi pada 2 tahun ke depan. Penguasaan DKI Jakarta semakin memberikan ruang dan dukungan moral serta logistik baru. Sangat tidak mungkin Gubernur DKI Jakarta tidak mendukungnya. Salah satu cara untuk menghindari kecurigaan publik atas agenda ini dilakukan dulu event" Kirab Kebangsaan" yang bernuansa kebhinekaan, berikutnya baru reuni 212. Coba bayangkan bila tidak didahului kegiatan Kirab, pasti netizen langsung mencela, dengan event itu Gubernur bisa ber-apologi bahwa dirinya berdiri di semua kalangan. 

Pertanyaannya seberapa sering nanti Monas akan digunakan oleh pemeluk agama lain dan ormas Islam terbesar di Indonesia yakni NU dan Muhammadiyah ? Bisa jadi pengguna rutin adalah organisasi berbeda - beda tapi orang - orangnya  sama. Pertanyaan berikutnya akan muncul, apa agenda sesungguhnya berkumpul di Monas ?

3. Pameran Kekuatan Massa Terhadap Istana Merdeka

Kembali ke belakang, saya melihat konteks pembukaan akses Monas untuk kegiatan terkait dengan sukses pola ini di Pilkada lalu. Sehingga "platform" ini akan diteruskan sebagai sarana penggalangan massa keagamaan seperti waktu lalu. Tidak usah dipaparkan siapa penerima manfaat dari kegiatan keagamaan di Monas. Nantinya bisa terlihat organisasi apa saja yang sering menggunakan dan isu - isu apa yang akan disampaikan pada tahun depan.

Lewat paralelisasi isu nasional dan pesan - pesan keagamaan di Monas, dimana kawasan ini menjadi medium suara langsung ke Istana. Apakah hal itu akan terjadi ? Mengingat pengalaman lalu sangat mungkin pembelokan kegiatan agama untuk politik praktis. 

Salam... 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun