Seorang kenalan lama tiba -- tiba menelpon, karena sedang di jalan tidak kuangkat lalu aplikasi WA-ku di handphone masuk pesan. Dalam pesan dia ingin bertemu karena ada yang ingin diceritakan. Akhirnya kami pun bertemu di sebuah Coffee Shop, setelah basa -- basi sebentar akhirnya sampai pada inti pembicaraan. Sahabat wanitaku ini memang begitu, orangnya to the point. Sebut saja namanya Angel, seorang wanita karir berumur 40 tahun yang bekerja di perusahaan mapan di Jakarta.
Lalu Angel menceritakan kisahnya, kalau dirinya baru saja memasukkan seorang pria ke penjara gara-gara kasus penipuan dan pemerasan. Tadinya kupikir modusnya penipuan bisnis atau investasi yang lagi ramai di media. Aku terkaget, Angel bilang modusnya bukan itu, tapi soal asmara via online. Oh My God, ternyata ada orang yang kukenal tertimpa juga, padahal kalau dipikir Angel masuk kategori "well educated" dan "smart", tidak mungkin wanita cerdas seperti dia kena jebakan playboy online.
"Kok bisa sih?" tanyaku hati-hati, takut Angel marah. Angel menjelaskan bahwa beberapa wanita kalau sudah terkait soal perasaan, betapapun tinggi pendidikannya, tetap aja suka ga pakai logika. "Logika saya pakai untuk dunia kerja, tapi entah kenapa yang satu ini saya tersandung."
Dengan lancar Angel mengkisahkan awal mula perkenalan dengan seorang pria di situs kencan, dia mengaku sebagai seorang Nakhoda sebuah kapal. Perkenalan itu terus berlanjut, bahkan Angel pun mulai berbunga - bunga oleh janji manis sang Nakhoda.

Angel mengungkapkan perkenalan mereka tidak berlangsung lama, namun hubungan perasaan antar mereka terjalin singkat. Kupikir Sang Nakhoda ini sudah berpengalaman memikat secara online wanita - wanita single seperti Angel. Buktinya sahabatku ini pun terbuai dengan bujuk rayu laki - laki yang baru dikenalnya, bahkan rela merogoh kantong untuk ditransfer ke rekening Sang Nakhoda.

Aku penasaran, bagaimana dia bisa begitu cepat terbujuk? Oh iya, Angel ini statusnya Single Woman, hidup sendiri, pernah menikah, tanpa anak dan sudah pisah dengan pasangannya cukup lama. Hari -- harinya dihabiskan di kantor dan pekerjaan, kebetulan pekerjaannya menuntut totalitas tinggi.
Aku mengerti kenapa Angel mudah terayu setelah mengingat perjalanan hidupnya begitu monoton dan sepi. Umumnya seorang wanita ada perasaan ingin diperhatikan dan dilindungi oleh seorang pria yang baik dan bertanggungjawab, termasuk Angel.
Wanita - wanita pekerja dan karir kebanyakan tidak banyak waktu untuk bersosialisasi di luar lingkungan di hari - hari kerja, kecuali dengan lingkungan kantor atau rekan bisnis mereka. Tak heran kini banyak aplikasi perjodohan yang bisa diunduh dengan mudah di Apple Store dan Google Play.
Aku masih penasaran. Aku yakin Angel tidak bodoh, tidak mungkin dia rela mengeluarkan uang untuk seseorang yang belum pernah ditemuinya di dunia nyata tanpa ada sesuatu yang mendesaknya.