Untuk  perangkat 'smartphone premium' pertarungan bukan ke hal fisik luar seperti seperti kualitas layar, memori internal dan kekuatan chipset. Kini sejumlah produsen berlomba-lomba menghadirkan kamera  utama mampu menghasilkan output setara kamera profesional.
iPhone sudah menerapkan standar kualitas kamera utama dengan  menyematkan chip khusus pada kamera dan dilengkapi tehnologi Articial Intellegences (AI). Apple menyatakan hasil foto dari iPhone X dan 8 Plus mampu menghasilkan gambar  bernuansa tiga dimensi (3D). Sejumlah situs tehnologi terobosan dari Apple ini mengalahkan tehnologi kamera dari hanphone sejenis di kelasnya.
Bagaimana dengan pesainganya dari Korea Selatan Samsung ? Untuk mengejar ketertinggalan tehnologi smartphone di kelas premium , pihak Samsung juga mengembangkan chip untuk dipasang di dalam kamera utama. Untuk itu Samsung menggunakan  tehnologi  sensor gambar milik Sony pada Galaxy S8 yang diedarkan di Amerika Serikat.
Harus diakui Samsung cukup kedodoran mengejar tehnologi ini dibandingkan Sony, produsen asal Jepang ini memiliki pabrik sendiri untuk memproduksi dalam jumlah massal. Menurut situs GSMArena.com (18/09/2017) pada bulan November  2017 ini Samsung sedang mencari kamera sejenis milik Sony untuk disematkan pada seri Galaxy S berikutnya.
Sony adalah produsen 'smartphone' pertama yang membuat kamera dengan chip memori di  dalamnya. Tehnologi ini sudah disematkan pada model Xperia XZ Premium dan XZs yang akan diproduksi. Kelebihan kamer dari Sony mampu menyimpan lebih banyak 'frame' dalam waktu cepat, sekitar 1000 fps. Frame sebanyak itu dapat ditampilkan secara 'slow motion' dengan lancar tidak patah -- patah. Untuk mendukung kekuatan memori kerja (RAM), Sony mendisain chip berlapis tiga dengan fungsi untuk mengatur pixels, control logic dan memory.
Sementara Samsung sendiri masih berkutat dengan disain tehnologi kamera tradisional dengan chip berlapis dua, yakni DRAM chip berkemampuan dibawah milik Sony. Wajar bila Sony lebih unggul sebab lini produksi perusahaan Sony mampu memproduksi dua komponen utama sekaligus, yakni komponen image sensors dan  memory chips. Sony dikenal juga memproduksi kamera profesional DSLR, video camcoder untuk awam dan profesional.
Perlombaan tehnologi kamera di 'smartphone' masih dimenangkan oleh iPhone lewat model terbarunya iPhone X dan 8 Plus. Kini iPhone generasi terbaru ini dilengkapi dengan tehnologi pencahayaan (Potrait Lighting) lebih sempurna, bisa dikatakan paling unggul. Seperti anda membuat sebuah foto dengan 2 kamera, tehnologi ini mampu mendeteksi permukaan wajah dan menyesuaikan terpaan cahaya ke atas area wajah anda. Secara visual tehnologi pencahayaan ini mampu memberikan efek 3 dimensi pada hasil foto. Â Â
Pengoperasi tool  ini pada model iPhone X dan 8 Plus dengan klik fitur 'setting' dan 'countour light'. Ketika anda melakukan swafoto dengan handset ini otomotis hasil foto ada pencahayaan 'low light' yang menambahkan kedalaman dimensi foto. Fitur ini bersifat 'real time' artinya saat anda merubah 'setting', hasilnya langsung terlihat di layar handphone.
 Tak hanya itu, ada fitur untuk menghilangkan latar belakang obyek foto dan bisa diganti dengan gambar dengan latar belakangan lain. Untuk mendapatkan kualitas gambar seperti ini, bisa diatur pada fitur 'stage light'. Apple menanamkan sebuah perangkat 'A11 Bionic image processor' yang mampu menyaring dan membuat gambar lebih dramatis. Seperti hasil sebuah foto profesional di sebuah studio foto.
Untuk memperkaya fitur -- fitur kamera dan aplikasi pengolah gambar, produsen perangkat elektronik asal Amerika ini menyematkan tehnologi  kecerdasaan buatan atau AI (Artificial Intellegent). Tehnologi ini membuat perangkat iPhone terbaru memiliki kemampuan otomatis dalam menangkap  obyek foto, mengolah cahaya, memprosesnya dengan hasil lebih sempurna dan bervariasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H