Tidak ada aktor yang sehebat Rizieq, mampu beradaptasi sesuai permintaan sutradara berbagai jaman. Pada era awal reformasi, Rizieq ikut kelompok teater berseragam hijau, berikutnya pernah ikut kelompok berseragam coklat.Â
Die era Jokowi ini kawan lama Rizieq kembali mengajaknya ikut gabung untuk memainkan sandiwara baru. Teman lama ini sudah tidak berkuasa lagi, tapi mereka punya agenda besar ingin berkuasa lagi. Maka diajaklah Rizieq, yang dikenal sebagai pemain antagonis yang sangat menjiwai perannya.
Dengan gagah berani, dalam beberapa kali, RizIeq mendapat applaus dari kawan - kawan pendukungnya. Bahkan penonton pun sebagian menyoraki kehebatannya berakting.
Sayang, lebih banyak penonton yang tidak suka dengan akting dan dialog yang dibawakan. Karena terlalu menyakiti perasaan penonton. Ketika Rizieq terjerat persoalan hukum, ternyata kawan-kawan lamanya tidak mendukung, bahkan seakan cuci tangan.Â
Nasi sudah jadi bubur, berbagai jerat hukum melilitnya akibat ulahnya sendiri. Kini, dia hanya bisa "ngeles sana - sini", tidak lagi garang seperti sebelumnya. Kelihatan layu, apalagi setelah terkuak affairnya, meski berkali - kali dibantahnya
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H