Beberapa waktu ini media massa juga medsos aktif membahas kepindahan keyakinan seorang bintang film yang pernah memerankan tokoh agama dari agama mayorits. Berbagai tanggapan /comment ditujukan kepada sosok sang bintang film, seperti biasa ada polarisasi antara yang pro, kotrak dan netral. Sudah jadi rahasia umum bila ada publik figur pindah keyakinan dari keyakinan minoritas ke mayoritas  media akan cenderung memberi ruang lebih, terutama di format berita infotainment yang memungkin untuk itu, tapi bila sang publik figur pindah keyakinan mayoritas ke minoritas , ruang media cenderung sempit ( perlu penelitian lebih lanjut).
Pada sisi lain yang patut dicermati adalah substansi dari isi berita, selalu berbanding terbalik, dimana kepindahan keyakinan dari minoritas ke mayoritas selalu ditampilkan tanggapan penuh sukacita, sebaliknya bila dari mayoritas ke minoritas selalu dimunculkan tanggapan minor. Terlihat sekali lewat pemilihan kata "murtad" sebagai label untuk sosok yang baru pindah keyakinan itu.Â
Kalo dipikir sungguh tidak adil, tapi itu kenyataannya, meski negara sudah menjamin kemerdekaan memeluk keyakinan, tapi tidak terpahami oleh masyarakat, bahkan oleh tokoh agama sekali pun. Indonesia bukan negara agama, meski fakta nya ada agama mayoritas di negeri ini. Salam
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H