Indonesia adalah negara dengan kekayaan budaya dan sejarah yang luar biasa. Simbol negara Indonesia, Burung Garuda, memiliki makna yang sangat mendalam dan berperan penting dalam membentuk identitas nasional. Garuda Pancasila yang menjadi lambang negara bukan sekadar representasi hewan mitologis, tetapi mengandung filosofi, sejarah, dan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia. Artikel ini akan menjelaskan alasan mengapa Indonesia memilih burung Garuda sebagai simbol negara dan apa makna di balik setiap elemen dalam Garuda Pancasila.
1. Sejarah dan Mitologi Garuda dalam Kebudayaan Nusantara
Garuda adalah burung legendaris dalam mitologi Hindu dan Buddha yang telah dikenal luas di kawasan Asia Tenggara, termasuk Nusantara. Dalam budaya Hindu, Garuda adalah wahana (kendaraan) dari Dewa Wisnu, yang melambangkan kekuatan, keberanian, dan kesetiaan. Sebagai tokoh dalam epos Mahabharata dan Ramayana, Garuda sering digambarkan sebagai sosok yang kuat dan pemberani yang selalu berjuang untuk menegakkan kebenaran dan melawan ketidakadilan.
Dalam budaya Nusantara, Garuda dikenal luas terutama di Pulau Jawa dan Bali, di mana budaya Hindu-Buddha berkembang pesat pada masa kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Sriwijaya. Sosok Garuda juga menjadi simbol dalam seni dan arsitektur, yang dapat dilihat pada candi-candi besar seperti Prambanan dan Borobudur. Makna Garuda sebagai sosok pelindung dan pembawa keberanian inilah yang menjadi alasan utama mengapa burung ini dipilih sebagai simbol negara Indonesia.
2. Filosofi Garuda Pancasila
Lambang Garuda yang digunakan dalam Garuda Pancasila memiliki simbolisme yang kuat dan penuh makna filosofis. Setiap bagian dari Garuda Pancasila mencerminkan nilai-nilai yang menjadi pedoman bangsa Indonesia:
Burung Garuda: Melambangkan kekuatan, keberanian, dan kekuasaan. Sebagai burung mitologis, Garuda adalah simbol dari kejayaan dan cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk selalu kuat dan tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.
Jumlah Bulu Garuda: Garuda Pancasila memiliki 17 bulu di masing-masing sayap, 8 bulu di ekor, dan 19 bulu di leher, serta 45 bulu di pangkal ekor, yang melambangkan tanggal 17 Agustus 1945 sebagai hari kemerdekaan Indonesia.
Perisai di Dada Garuda: Di dada Garuda terdapat perisai yang melambangkan pertahanan dan kekuatan. Perisai ini terbagi menjadi lima bagian yang mewakili lima sila dalam Pancasila, yaitu ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi, dan keadilan sosial. Setiap bagian dalam perisai juga berisi lambang-lambang lain yang memperkuat nilai-nilai tersebut.
Cakar yang Menggenggam Pita dengan Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika": Semboyan ini berarti "Berbeda-beda tetapi tetap satu". Ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk bersatu dalam keberagaman, meskipun terdiri dari berbagai suku, agama, dan budaya.
3. Lambang Persatuan dan Kesatuan
Pemilihan Garuda sebagai simbol negara juga dipengaruhi oleh cita-cita persatuan Indonesia. Indonesia adalah negara dengan keberagaman suku, bahasa, agama, dan adat istiadat. Garuda melambangkan keberanian dan kebersamaan, yang sangat penting dalam menyatukan berbagai elemen dalam masyarakat Indonesia. Sebagai lambang negara, Garuda menginspirasi rakyat Indonesia untuk terus bersatu dan menghargai perbedaan yang ada.