Mohon tunggu...
Sigit B. Pamadi
Sigit B. Pamadi Mohon Tunggu... Jurnalis - Blogger

Penulis berita

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Mbah Sadiman: Pahlawan Reboisasi dari Wonogiri

20 Juli 2024   11:19 Diperbarui: 20 Juli 2024   11:24 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mbah Sadiman pahlawan reboisasi dari Wonogiri. (Foto: FB) 

WONOGIRI - Mbah Sadiman, seorang pria sederhana berusia 68 tahun asal Dusun Dali, Desa Geneng, Kecamatan Bulukerto, Kabupaten Wonogiri, telah memberikan teladan luar biasa dalam upaya pelestarian lingkungan. Dengan pemikiran sederhana, kerja keras, ketekunan, dan ketelatenannya, ia berhasil menciptakan karya besar berupa sumber mata air kehidupan yang menghidupi desanya.

Selama lebih dari 20 tahun, tepatnya sejak tahun 1996, Mbah Sadiman telah menanam lebih dari 11 ribu pohon di lahan seluas 250 acre di Bukit Gendol dan Bukit Ampyang, lereng Gunung Lawu. Upayanya ini berawal dari kekhawatirannya terhadap dampak negatif penebangan dan penjarahan hutan oleh warga yang menyebabkan kekeringan saat musim kemarau dan banjir saat musim hujan.

Mbah Sadiman tidak hanya menanam pohon beringin, yang dikenal efektif dalam mencegah erosi, tetapi juga mengorbankan uangnya sendiri untuk membeli bibit, pupuk, dan melakukan penyulaman. Bahkan, ia lebih memilih memakai baju bekas daripada membeli pakaian baru demi menghemat biaya.

Di pekarangan rumahnya, Mbah Sadiman juga menyemaikan bibit jati dan cengkeh yang kemudian ditukarkan dengan bibit beringin kepada warga. "Orang-orang menyebut saya edan, gendeng, karena menukar bibit cengkeh dengan bibit beringin yang tidak menghasilkan keuntungan materi," ujarnya dalam bahasa Jawa dalam sebuah postingan video di Facebook yang diproduksi oleh Zinc, media asal London, Inggris, berjudul "This Indonesian man single-handedly saved his village from starvation".

Kini, warga Dusun Dali merasakan manfaat dari perjuangan Mbah Sadiman. Petani tidak lagi kesulitan air, dan desa tidak mengalami kekeringan saat musim kemarau. Salah satu warga desa mengatakan, "Seorang Mbah Sadiman bagi kami adalah pahlawan, orang yang sangat kita butuhkan, karena sudah tua berani terjun ke hutan untuk melakukan reboisasi."

Meskipun usianya tidak lagi muda, Mbah Sadiman masih berencana menanam lebih dari 20 ribu pohon lagi untuk membantu desa-desa lain. "Pokoknya sampai kemampuan saya, kalau saya masih mampu tanam, ya tanam," katanya dengan penuh tekad.

Mbah Sadiman adalah contoh nyata bahwa satu orang dapat membuat perubahan besar. Dengan ketekunan dan ketulusan, ia telah menciptakan sumber mata air kehidupan bagi desanya dan menjadi inspirasi bagi banyak orang di Indonesia dan mancanegara. Kisahnya adalah pengingat bahwa keberhasilan besar sering kali dimulai dari langkah kecil yang penuh dedikasi. (bay) 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun