JAKARTA -Â Pengurus Pusat Forum Sepak Bola Generasi Indonesia (FORSGI) mengadakan kegiatan sosialisasi nasional tentang program kerja FORSGI 2023 yang dilaksanakan secara online melalui meeting zoom, diikuti oleh Pengurus FORSGI Kabupaten/Kota dan Provinsi se-Indonesia, Minggu (26/2/2023).
Ketua Umum (Ketum) FORSGI Agus Riyanto, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada peserta se-Indonesia yang bisa hadir dan mengikuti kegiatan tersebut.
Agus menyampaikan apa Asosiasi Pembina Sepak Bola Usia Muda Seluruh Indonesia atau yang disebut APSUMSI itu.
"Kita lihat kenapa harus berdiri yang namanya asosiasi ini? Jadi asosiasi ini berdiri tanggal 1 Januari 2023, baru beberapa bulan yang lalu. Visi dari asosiasi ini adalah memberikan pembinaan yang berjenjang, pada usia dini dan usia muda dan terus berkarya berkontribusi melalui sepak bola untuk bangsa dan negara," ujar Agus.
"Sepak bola itu sebagai alat pemersatu bangsa. Kita boleh lihat sejarah sepak bola kita, berdirinya PSSI itu tanggal 19 April 1930. Itu didirikan oleh Bapak Soeratin Sosrosoegondo. Beliau sebagai Bapak sepak bola kita. Ketika berdiri di masa penjajahan, sepak bola itu merupakan alat pemersatu bangsa.Â
Bahkan Indonesia melalui sepak bola ini bisa main Piala Dunia pertama kali tahun 1938 di Perancis. Waktu itu lawan Hungaria skornya 6-0, kita ngalah pak. Artinya tahun 1930, kita sudah pernah Piala Dunia di Perancis. Setelah tahun 2023, pernah ga Indonesia masuk Piala Dunia? Jawabannya belum pernah. Setelah saya diskusi dengan pemain-pemain nasional, pelatih-pelatih nasional, ternyata satu pak, kita ini tidak ada pembinaan yang berjenjang, berkelanjutan dari grass root usia muda, U10, U11, U12 dan lanjut selanjutnya," jelasnya.
Agus mengungkapkan, yang ada di Indonesia ini, adalah suatu komunitas yang instan, contoh di Indonesia bulan Mei 2023, tanggal 20 Mei sampai 11 Juni 2023 itu ada pertandingan Piala Dunia U20 di Indonesia. Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U20. Ada 6 stadion yang dipakai, yaitu Stadion Jakabaring Palembang, Stadion GBK Jakarta, Stadion Si Jalak Harupat Bandung, Stadion Manahan Solo, Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya dan Stadion Kapten I Wayan Dipta Bali.
"Pertanyaan Ketum adalah ketika U20 mau main nasional, apakah pernah ada di jenjang dulu U20 dari usia 10 jadi di nasional, lanjut U11, U12, U13 sampai sekarang U20 main besok? Jawabannya belum," ungkapnya.
"Tim nasional itu diambil dari Bali United 4 orang, dari Madura United 5 orang, Persija berapa, itu dikumpulkan, dilatih padahal kita bisa lihat Maroko, Maroko bisa juara 4 dunia kemarin Piala Dunia itu, di tahun 2009, dia membuat konsep, bagaimana mendirikan berjenjang berkelanjutan dari grass root usia muda. Makanya 2009, 2022 main dia diangkat 13 tahun. Makanya U10 nya dia, 13 tahun. Jadi di U23 dia main luar biasa di Piala Dunia Qatar, karena memang berjenjang dan berkelanjutan," jelasnya.
Agus mengatakan maksud FORSGI Indonesia seperti itu, memberikan kontribusi kepada PSSI, Kemenpora, Pemerintah Indonesia bangsa dan negara ini dari grass root. Maka FORSGI Indonesia tahun ini, berarti sudah masuk U13. Karena di tahun 2022, U10 dan U12 ini grass root pondasi. Jadi Indonesia ini harus bangun pondasi yang kuat dulu.