Mohon tunggu...
Sigit Ariwibowo
Sigit Ariwibowo Mohon Tunggu... -

Saya orang yang serius bila diajak serius.. Enjoy is easy....................

Selanjutnya

Tutup

Catatan

----Sang Penebar Benih Kebaikan----

25 November 2011   08:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:13 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya ucapkan kepada seluruh guru di indonesia, 'selamat hari guru' ". Begitulah ucapan yang kita dengar pada hari ini tanggal 25 november 2011 baik melalui media massa, televisi bahkan sampai status di jejaring sosial isinya memuat ucapan selamat hari guru. Apakah hanya itu saja penghargaan seorang guru dinilai??satu hari semua serempak mengucapkan selamat hari guru????.....sesungguhnya kita harus bisa lebih dari itu dalam mengapresiasi jerih payah guru dengan sesuatu yang lebih dari sekedar ucapan belaka tanpa mengetahui makna esensi yang terkandung dalam 4 huruf G-U-R-U.

Suatu hari saya melihat suatu tayangan televisi, ada seorang guru yang bertanya kepada seorang motivator terkenal di indonesia. " bapak yang saya hormati, bagaimana saya bisa menjadi guru yang disukai murid?". Sang motivator itu berkata " Ibu yang bertanya perlu memahami apa yang saya katakan sekarang, bahwa G-U-R-U adalah gerbang menuju kekayaan dunia. Karena dengan adanya gurulah kita bisa menjadi seperti sekarang ini. Guru harus bisa menjadi teladan yang baik bagi muridnya. Untuk menjadi teladan yang baik bagi muridnya guru harus pintar membuat muridnya tertarik padanya. Oleh karena itu sang guru haruslah jadi seorang kreator yang ulung dalam mengemas pelajaran yang akan diajarkan. Bagaimana seorang murid tertarik dengan guru yang tidak pernah menampilkan pelajaran dengan menarik......You are the show....

Guru jasamu sangatlah berperan dalam terciptanya kehidupanku sekarang. Seorang guru merupakan Desainer ulung dalam membentuk pribadi murid. Hasil didikan guru dapat dirasakan olehku sekarang yang sudah berumur 25 tahun. Engkau tak kenal lelah dalam mendidik siswamu, bahkan engkau tahan rasa laparmu hanya menemani siswamu yang meminta tambahan belajar darimu. Tidak hanya itu engkau rela tak dibayar sepeserpun hanya karena engkau berharap siswa yang kau didik dapat menjadi generasi penerus yang akan menjadikan negeri ini terpandang di mata dunia.

Pribadi mu sungguh menawan, tatkalah engkau berbicara di depan kelas. Engkau wahai guru memiliki gaya yang unik setiap hari dalam menyampaikan pelajaran. Suatu ketika saat ku belajar Fisika, guruku menyampaikan pelajaran fisika dengan bumbu bahasa yang indah ditambah nilai sastranya yang kental dibalut dengan untaian kalimat dari sang penyair ulung Kahlil Gibran. Sejak itu pun aku memiliki hobby membaca buku apa saja yang dapat mengupgrade kemampuanku.

Uraian di atas apakah pantas hanya dipuji dengan ucapan belaka.....???sudah seharusnya pemerintah lebih bisa menghargai seorang guru tidak hanya dengan adanya perayaan yang tidak meninggalkan bekas bagi sang guru.

Oemar bakri....itulah sebait lagu yang dinyayikan oleh sang legendaris Bang Iwan. Beliau menulis bait-demi-bait sesuai dengan keadaan kondisi guru waktu itu.....menyedihkan dan miris jika dibandingkan dengan pegawai pemerintah yang memiliki gaji yang lebih dari guru. Guru sekarang, sudah berbeda dengan guru terdahulu. walaupun tidak dipungkiri masih ada sebagian daerah yang gurunya belum diperhatikan oleh pemerintah. Untuk daerah perkotaan guru sudah mendapatkan gaji yang lumayan mencukupi kehidupan untuk keluarganya. Bahkan tak jarang guru-guru PNS yang ada di jakarta sudah menggunakan mobil untuk berangkat mengajar. jadi bukan Oemar bakri lagi.....hehehe

Nasib guru sebanding lurus dengan kinerja guru? kyknya tidak juga deh.....Toh sekarang banyak guru yang memiliki gaji yang super besar akan tetapi kinerjanya malah menurun. Beda sekali dibandingkan ketika seorang guru di jaman saya sekolah, sangat sederhana. Tapi guru itu memang seharusnya mendapatkan penghasilan yang layak, karena gurulah yang menciptakan generasi penerus untuk bangsa ini. Sudah layak guru menjadi pekerja profesional setara dengan dokter, hakim, dlll.......karena gurulah yang menjadikan orang itu menjadi dokter, jaksa, hakim, insinyur, dlll

Kita harus lebih objektif dalam menilai...."iya memang perlu". Jangan kita memukul rata kinerja semua guru. Namanya juga manusia, ada yang bener dan ada yang salah. You know lah.....

Penghargaan yang kita berikan seharusnya sesuai sasaran, jangan asal memberi yang penting kewajiban pemerintah selesai. Dan sangat disayangkan jika guru yang berprestasi yang tidak mendapatkan penghargaan dari pemerintah berupa penghasilan yang layak.

Selain penghargaan kita juga harus memposisikan guru sejajar dengan tenaga profesional yang lainnya, bahkan yang lebih atas dari yang lainnya. karena semua keahlian bermuara dari seorang guru yang mengajarkan kepada anak didiknya seperti membaca, menghitung dan bernyayi.

Untuk-mu Wahai Guru, tetaplah berprestasi biarlah Allah dan Rasul-Nya yang melihat pekerjaan anda. acuhkanlah orang yang menghina dan memicikkan mata kepadamu. Biarkanlah orang yang tidak menghargaimu, cukuplah Allah dan Rasulnya yang menjadi saksi bahwa engkau merupakan penebar benih kebaikan kepada generasi penerus bangsa ini.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun