Mohon tunggu...
Sigit Akbar
Sigit Akbar Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Ketua Himpunan Mahasiswa Jurnalistik IISIP Jakarta II Himpunan Mahasiswa Islam II Temukan saya di twitter @sigitakbar687 ig: @sigitakbar II The Show Must Go On II Hidup soal keberanian, menghadapi tanda tanya, tanpa bisa dimengerti, tanpa bisa dihindari, terimalah dan hadapilah (quote)

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Parade Indonesia Mewarnai ala Kasih Ibu

21 Desember 2015   23:05 Diperbarui: 21 Desember 2015   23:34 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perkembangan teknologi di satu sisi membawa pengaruh positif dengan semakin memudahkan hidup manusia, membuka sekat jarak dan waktu. Namun disisi lain, kemajuan teknologi juga membawa dampak negatif dengan merenggangnya komunikasi ataupun hubungan keluarga.

Menyikapi fenomena itu , Komunitas Tabrak Warna bersama Penerbit Renebook menggelar “Parade Indonesia Mewarnai bersama Kasih Ibu” yang berlangsung di acara Car Free Day Jakarta, Minggu (20/12). Acara yang menggandeng beberapa organisasi dan komunitas sosial ini berlangsung heboh dan meriah.

Kurang lebih 200 orang dari berbagai usia, profesi dan kalangan hadir mewarnai bersama. Tak hanya mewarnai, aksi pantomim juga turut meramaikan parade Indonesia Mewarnai yang pertama di Indonesia ini.

Selain Komunitas Tabrak Warna dan Renebook, ikut serta memeriahkan acara ini, antara lain, komunitas Turun Tangan, Care for Education, Himpunan mahasiswa Jurnalistik (Himajur) IISIP Jakarta, anak-anak Pramuka Jakarta, Komunitas Fotografi, Forum Peduli Jakarta, Alumni Gontor 696, Majalah Gatra, Majalah Pramuka, Faber Castle, dan lain-lain.

 “Ini bukti bahwa aktivitas mewarnai yang dulunya hanya untuk anak-anak itu kini telah menjadi aktivitas yang juga menyenangkan untuk orangtua, dewasa dan remaja,” ujar Tria Nurchayati, salah satu Founder Komunitas Tabrak Warna yang juga salah satu penyusun buku My Own World.

Menurut Tria, aktivitas mewarnai untuk orang dewasa bukanlah tren sesaat, tapi akan menjadi sebuah kebutuhan bagi masyarakat di tengah-tengah tingginya tingkat stres hidup.

“Kami ingin merekatkan kembali hubungan keluarga di Indonesia melalui komunikasi yang tidak kaku, yaitu aktivitas dengan mewarnai bersama. Jadi nanti tidak lagi, anak-anak asyik dengan games-nya. Atau dalam arisan atau pertemuan keluarga, berada dalam satu ruangan namun sibuk dengan gadgetnya masing-masing,” tambah Tria.

Selain mengkampanyekan Gerakan Indonesia Mewarnai, acara Parade ini juga diramaikan dengan launching buku My Own World-3 Family Edition terbitan Renebook. Berbeda dengan dua edisi sebelumnya yang sudah masuk jajaran buku bestseller, buku mewarnai My Own World 3 ini ternyata dapat diwarnai bersama-sama antara anak dengan orang tua, tante dengan keponakan, antar pasangan dan sebagainya.

“Buku ini kami persembahkan untuk keharmonisan keluarga Indonesia, dan semoga dapat memberikan manfaat lebih dari sekadar obat stres. Gambar sebelah kanan untuk orang dewasa, sedang yang kiri untuk anak-anak,” kata Luqman Hakim Arifin, CEO Renebook yang hadir di lokasi Parade.

Sementara itu, salah seorang yang ikut merasakan manfaat dari mewarnai adalah anggota DPR komisi VI, RI Siti Mukaromah. “Mewarnai adalah bagian dari wisata hati untuk hidup lebih positif, dinamis dan menikmati low cost refreshing. Tidak mahal untuk menikmati waktu kebersamaan dengan keluarga,” papar Siti Mukarromah selepas malaunching buku.

Ibu dari dua anak dalam sehari-hari menyediakan waktunya untuk mewarnai agar tidak jenuh dan bosan. “Mewarnai adalah variasi dari rutinitas,” ujarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun