Mohon tunggu...
Sigit Purwanato
Sigit Purwanato Mohon Tunggu... Pengajar di SMKN 1 Balikpapan -

Sigit Purwanto seorang guru Matematika di SMKN 1 Balikpapan, alumni IKIP Malang tahun 1992 sekarang Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tokoh Matematika Dunia

19 November 2015   14:58 Diperbarui: 19 November 2015   14:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Cantor (1854-1918 M)
George Cantor terkenal sebagai penemu teori himpunan. Kontribusinya ini mengubah wacana matematika.Pada 1870, Cantor berhasil menyelesaikan soal ketunggalan representasi fungsi atas deret trigonometri yang tak dapat dipecahkan sebelumnya. Cantor menerbitkan makalah yang mendefinisikan bilangan irasional sebagai barisan bilangan rasional yang konvergen tahun 1870. Dedekind menulis definisi bilangan real lewat potongan Dedekind (Dedekind cuts) setelah membaca makalah Cantor di atas.

Cantor membuktikan bahwa himpunan bilangan rasional dan bilangan aljabar adalah terhitung (countable) tahun 1873. Pada Desember 1873 ia membuktikan bahwa himpunan bilangan real adalah tak-terhitung. Tahun 1874, Cantor mengajukan soal, apakah ada korespondensi 1-1 titik-titik pada satu satuan luas dengan satu satuan panjang, yang akhirnya diselesaikan Cantor sendiri (1877) bahwa ada korespondensi 1-1 titik-titik pada interval [0, 1] dan titik-titik pada ruang berdimensi-p. Selama kurun waktu 1877 hingga 1882, Cantor mengirim karyanya tentang landasan teori himpunan ke Journal Crelle, journal Mathematische Annalen, dan Journal Acta Mathematica.
20
Makalah pentingnya yang terakhir tentang teori himpunan terbit tahun 1895 dan 1897 di Mathematische Annalen tentang aritmetika transfinit. Di makalah kedua terdapat teorinya tentang well-ordered set dan bilangan ordinal. Tahun 1897 ia menemukan sebuah paradoks dalam teori himpunannya.
Cantor mengalami depresi tahun 1884 karena kekhawatirannya dalam matematika dan hubungan yang kurang serasi dengan Kronecker, hingga mulai tahun 1899 ia berhenti mengajar karena kesehatan mentalnya yang memburuk. Di tahun-tahun berikutnya aktivitas matematikanya menurun, namun tetap menulis mengenai filsafat, sastra, dan religi. Tahun 1917 ia masuk ruang perawatan dan akhirnya meninggal tahun 1918 karena serangan jantung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun