Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Ini Alasan Rekan Kerja Saya Resign!

23 April 2016   05:26 Diperbarui: 23 April 2016   12:59 2796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ternyata memang benar, manusia itu tidak ada puasnya. Sama juga dengan orang yang sudah biasa korupsi, tidak akan pernah puas dengan gaji yang dan kedudukan yang sangat layak dibanding dengan orang-orang yang masih belum beruntung sampai saat ini. 

Dan jujur saya akui, saya takut ketika suatu saat gaji dan kedudukan saya lebih baik dari yang sekarang, apakah saya akan sanggup untuk tidak masuk kedalam lingkaran setan yang di dalamnya penuh dengan kemunafikan (Korupsi). 

Tidak saya pungkiri, pengalaman bekerja selama lebih dari 10 tahun di perusahaan Manufacture, hampir semua atasan yang saya kenal dan memiliki jabatan penting di perusahaan melakukan tindakan korupsi.

Untuk korupsi, ada saja celah yang mereka manfaatkan, mulai dari meminta upeti dari para supplier penyedia barang, sampai ke bagian penerimaan karyawan baru yang itu juga sering di manfaatkan. 

Kan sudah jelas, orang yang mencari pekerjaan adalah orang yang belum punya penghasilan. Tapi nyatanya banyak orang yang tega, untuk seorang yang baru tamat sekolah menegah kejuruan harus merogoh kocek sampai 2 juta untuk bisa masuk ke sebuah perusahaan dengan posisi sebagai operator. 

Itulah sekelumit cerita yang membuat mata saya terbuka lebar, bahwa jabatan dan gaji tinggi juga bisa menarik orang untuk masuk kedalam lingkaran setan. 

Mudah-mudahan saya dan juga Anda yang masih berstatus pekerja, tidak sampai terjebak di lingkaran setan jika sudah memiliki jabatan dan gaji yang cukup. Cukup jika kita selalu bersyukur dan ikhlas dengan apa yang sudah didapat maka hati ini akan lapang dan tenang.

 

Cibitung, 20160423

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun