Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Proyek Kereta Cepat: Kami Hanya Butuh "Safety"

7 Oktober 2015   16:12 Diperbarui: 7 Oktober 2015   16:37 1186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika kita mencermati perkataan Pak Jonan, ada indikasi keraguan, karena selama ini proyek-proyek kereta lainnya, Seperti proyek kereta di jalur trans Sumatera, Sulawesi, Kalimantan dan Papua. Pembangunan menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sehingga pemerintah yang bertanggung jawab penuh jika nantinya terjadi masalah didalamnya. saya sebagai masyarakat biasa hanya butuh jaminan keselamatan (Safety), kalaupun sekarang china yang akan menggarap kereta cepat saya pribadi mendukung, karena ini sudah pilihan pemerintah, kita berharap pilihan ini bukan semata-mata karena adanya udang dibalik batu. pinjaman demi pinjaman dari negara china sangat menggiurkan, dan sebagai balas budi awal pemerintah memberikan proyek kereta cepat ke mereka. kalau memang begitu maka pemerintah sudah salah dalam menentukan pilihanya, maka pantas jika negara Jepang murka, kalah karena dicurangi oleh negara China dengan tangan pemerintah Indonesia.

Teruntuk Menteri Perhubungan Ignasius Jonan, harapan kami kebapak sangat besar, jika ada penyimpangan didalam proyek tsb, maka luruskanlah dan tindak tegas, jangan sampai karena bisnis balas budi, keselamatan kita tergadai di proyek kereta cepat. sekarang yang dibutuhkan masyarakat hanya kenyamanan dan keselamatan, jika sekarang banyak yang protes karena pemerintah memilih china, itu hanya karena keperdulian kami akan keselamatan. bersyukur kalau pemerintah sadar, kalaupun nantinya ada masalah dengan proyek tsb, jangan rakyat yang disuruh menanggung beban, sudah jelas B to B, dan tidak akan berubah menjadi G to G, dengan alasan apapun, atau dengan embel-embel ingin menyelamatkan proyek tsb. untuk Jepang mulailah melakukan Kaizen (perbaikan berkesinambungan), agar bisa bersaing di proyek-proyek berikutnya, yakinlah bahwa teknologi kalian belum tertandingi hingga saat ini, hanya belum rezeki saja untuk proyek kereta cepat. jadi jangan jadikan kekalahan tsb sebagai akhir dari kerjasama antara kedua negara.

 

Karawang 20151007

 

Ket Gambar: Milik Kompas.

 

 

 

 

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun