Mohon tunggu...
Sigit
Sigit Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mimpi-mimpi yang menjadi kenyataan

Dibalik kesuksesan seorang anak ada doa ibu yang selalu menyertainya, kasih sayangnya takan pernah luntur, dan takan tergantikan.

Selanjutnya

Tutup

Money

"Curhat! Kereta Cepat dan Ambisi China"

6 September 2015   18:28 Diperbarui: 29 Januari 2016   16:52 2086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berita terkait pembatalan rencana kereta cepat Jakarta-Bandung menjadi polemik tersendiri,saya ikut-ikutan latah juga akhirnya. alasan rute Jakarta-Bandung tidak efektif untuk kereta cepat karena jaraknya yang  terlampau dekat kisaran 150 km, sehingga speed kereta cepat yang mencapai 350 km/jam tidak akan bekerja maksimal. kemudian terkait dua alasan Pak Jokowi patut kita apresiasi, pembangunan kereta cepat tidak menggunakan dana APBN "dua jempol deh pakde". apakah hal tsb berkaitan dengan apa yang di ungkapkan oleh Mbak Rini, saya kutip dari sumber Finance detik.com, "bahwa skema pinjaman masing-masing penawar kereta cepat Jakarta-Bandung antara Jepang dan China berbeda jauh. Menurutnya China akan memberikan pinjaman langsung ke BUMN tanpa melalui APBN. Sekarang proposal Jepang minta jaminan pemerintah, China nggak ada jaminan. Jepang pinjaman ke pemerintah baru ke BUMN. China langsung ke BUMN," katanya. dan malahan memastikan bahwa proyek kereta cepat High Speed Railways (HST) rute Jakarta-Bandung akan tetap berjalan sesuai rencana pemerintah. disini saya gagal paham, kan sangat jauh berbeda dengan apa yang disampaikan Pak Jokowi yang menyatakan telah membatalkan proyek kereta cepat tsb.

Kemudian mengapa jepang merasa kecewa karena proyek besar ini gagal begitu saja, ada dua alasan yang saya kutif dari Dream.co.id, "Pertama, Jepang sudah mengeluarkan dana yang tidak sedikit untuk melakukan studi kelayakan kereta berkecepatan hingga 300 km perjam," tegas Tanizaki. Penelitian tersebut juga tak main-main, konon sudah dilaksanakan selam tiga tahun bersama para pakar teknologi kereta cepat di Negeri Sakura". "Kedua, Jepang menawarkan teknologi terbaik, termasuk keamanan untuk proyek ini,". ini pernyataan yang wajar menurut saya, proyeknya ga main-main, sudah 3 tahun loh di lakukan studi kelayakanya.

Sekarang kita beralih topik sejenak, masih soal proyek kereta cepat, beberapa hari yang lalu saya ditunjukan beberapa email dari teman saya, yang datangnya dari mantan atasanya expat, sekarang sudah kembali kejepang. dalam Email tsb, ceritalah si mantan bos teman saya ini, bukan hanya terkait proyek kereta cepat yang di godok oleh dua negara. tapi meyoroti bagaimana ambisi negara china untuk mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar proyek kereta cepat tsb. 

*Masalah laut china selatan" ada upaya china untuk mulai menaklukan seluruh kawasan asia, sekarang china bersikeras bahwa hampir semua laut china selatan adalah milik mereka. dan sekarang mereka kembali ingin membuat chine empire, dan mereka bermimpi semua negara diasia bawahan mereka. negara Vietnam, Filiphina, Malaysia, indonesia dan juga jepang tentunya, dan perlu di ingat korea sudah menjadi negara bawahan china. Kalaupun negara kami kalah soal proyek kereta cepat ini, kami pasti akan memakluminya, tapi perlu diingat negara kalian harus lebih berhati-hati akan hal tsb*. begitulah isi curhatanya 

kesimpulan yang saya dapatkan, dari curhatan tsb, mungkin saja ada kemungkinan di balik getolnya pemerintah china menawarkan proyek kereta cepat dengan metode yang berbeda,  "China akan memberikan pinjaman langsung ke BUMN tanpa melalui APBN" serta jangka waktu yang lebih panjang. mungkin juga ini adalah salah satu strategi Invasi ke indonesia oleh negara china. Masalah serbuan tenaga kerja China ke Indonesia, (sudah dibahas oleh para Kompasianer), setidaknya menjadi sinyal langsung bagaimana misi tsb ingin dijalankan, walaupun pada kenyataanya bahwa TKA yang berada di indonesia hanya 0,03 % dari 240 juta jumlah penduduk Indonesia saat ini tergolong kecil, tapi patut kita waspadai juga tentunya. kalau bahasa kasarnya ambisi proyek kereta cepat china sama seperti ambisi untuk mendapatkan laut selatan. "jika china berhasil medapatkan proyek kereta cepat tsb maka sama saja china sudah mendapatkan laut china selatan". lama-lama negara indonesia akan menjadi koloni china juga. begitu kira2 penafsiran dari orang awam seperti saya.

Kita kembali lagi ke masalah proyek kereta cepat, gagalnya kereta cepat china dan jepang pasti ada sebab musabnya, selain alasan rute yang pendek, kecepatan kereta tidak bisa maksimal menjadi pertimbangan teknis pemerintah, ya tentunya ada sesuatu yang tidak di ungkapkan oleh pemerintah, mari beropini ria sebagia warga negara yang masih di lindungi oleh undang2 kebebasan dalam berbicaran. Rencana pengadaan kereta cepat rute Jakarta-Bandung yang gagal,dan sekarang rencananya akan di alihan menjadi Jakarta Surabaya, dan rute Jakarta -Bandung menggunakan kereta cepat biasa. agar lebih maksimal dalam pemanfaatannya. Pastinya ini akan terus menjadi perbincangan yang menarik dan patut di ulas dan dikemas berulang-ulang dan faktanya tetap laris-manis, ya!selaris usaha batu Akik sebelum dollar naik dan menghantam roda perekonomian negara kita. tapi tidak semanis gagalnya proyek besar bagi kedua negara disini China dan jepang. Ini bukan membahas masalah siapa yang akan menjadi pemenang atau siapa yang bakal menerima kekalahan, dua-duanya bagus, untuk kereta super cepat masing2 mempunyai sejarah tersendiri, bagaimana qualitasnya, tapi yang terpenting adalah sistem safety yang di usung masing2 kereta cepat tsb.

Mari sejenak kita lihat baik-baik sejarah keamanan bagaimana China RailWay High-Speed dan Shinkansen milik jepang. Ini bukan untuk memihak kesalah satu negara tetapi ini masalah nyawa, benar sekali yang diutarakan para kompasianer, siapa yang bakal bertanggung jawab jika terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan karena hanya memikirkan keuntungan semata dengan mengabaikan masalah safety dan sejarah yang ada. Pemerintah inginya kan benar-benar B to B jadi tidak menggunakan dana APBN sedikitpun. Selama ini kalau kita dengar Pemerintah membeli kereta api bekas pasti dari jepang, semua juga tau bagaimana jepang dengan teknologinya dan sistem keamanannya walaupun bekas tapi masih layak untuk digunakan, kenapa?, ya karena pemeliharaan yang terjaga dan ini yang sudah tidak diragukan lagi. Terus ko sekarang walaupun sudah gagal dalam proyek kereta cepat Jakarta -Bandung, tetap saja China juga yang bakal dipilih nantinya, kenapa? ya karena tawaran yang menggiurkan di atas dan lainya.

Keamanan Kereta Cepat China Railway High-Speed (Sumber Wikipedia)

Pada Tanggal 23 Juli 2011, dua kereta api supercepat bertabrakan dan keluar dari rel di Shuangyu (dekat Wenzhou), Zhejiang, Cina, di jalur KA Ningbo-Taizhou-Wenzhou. Setidaknya 36 orang tewas dan 192 orang terluka.

Investigasi :

Menteri perkeretaapian mengumumkan bahwa tiga pejabat senior perkeretaapian dipecat pada sore harinya. Mereka diidentifikasi sebagai Long Jing, direktur dari Biro Perkeretaapian Shanghai, Li Jia, sekretaris partai dan ketua deputi biro, He Sengli. Sesaat setelah kecelakaan, kereta yang rusak terlihat dirucat (dibongkar) oleh penggali tanah dan dikubur di dekat lokasi kecelakaan. Menurut menteri perkeretaapian, ini bertujuan agar mencegah kebocoran informasi rahasia dan sensitif kepada publik. Kedua kereta yang terlibat menggunakan teknologi asing yang berasal dari Kawasaki, Jepang dan Bombardier, Kanada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun