KENDAL -Â Dalam rangka meningkatkan kapasitas anggota Senkom Mitra Polri wilayah Jawa Tengah, Pengurus Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Tengah mengadakan Diklat bagi Pengurus Bidang Sekretaris, Penanggulangan Bencana dan SAR (PBSAR) dan Publikasi Humas dan Antar Lembaga (PHMAL), dilaksanakan di Gedung Nusantara Boarding School (GNBS), Kendal, (18/12/2022).
Ketua Senkom Mitra Polri Provinsi Jawa Tengah Ir. Guntur Ivanto dalam sambutannya menyampaikan Senkom melalui diklat internal peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) ini, diikuti 175 personil serta ada 3 diklat, yaitu sekretariatan, PHMAL, dan PBSAR.
"Dengan diklat peningkatan kapasitas SDM yang tangguh, diharapkan Senkom bisa membaur dengan masyarakat, berinteraksi langsung, kalau ada permasalahan bisa menjadi penengah dan menyelesaikan dengan damai," ujar Guntur.
Pemateri diklat kesekretariatan, Yusuf Ermansyah menyampaikan, Diklat ini dilangsungkan  guna meningkatkan kapasitas serta kemampuan dalam kesekretariatan dalam organisasi mengikuti digitalisasi era yang berkembang saat ini.
Yusuf mengatakan diklat ini bertujuan anggota senkom bidang sekretariat dapat meningkatkan kapasitas dengan memperbaiki sistem pelaporan administrasi serta peran aktif dalam setiap kegiatan di masing masing wilayahnya.
"Peserta sejumlah 175 personil mewakili 35 Kabupaten/Kota alhamdulillah peserta mengikuti pelatihan dengan antusias dan kegiatan diklat yang dikemas menarik serta dihadirkannya pemateri yang kompeten membuat acara semakin hangat dan santai," ujar Yusuf.
Pemateri diklat PBSAR Edi Ermawan mengatakan kegiatan ini sangat penting sekali diadakan karena di Jawa Tengah merupakan daerah rawan kebencanaan.
"Di Jawa Tengah merupakan daerah rawan bencana diantaranya angin puting beliung, gempa bumi, gunung meletus dan banjir," ujar Edi.Â
Pemateri diklat PHMAL sekaligus Wartawan tribun jateng Catur Waskito menyampaikan dalam pemberitaan pemberitaan di media sosial yang baik dan positif harus dengan kaidah jurnalistik 5W + 1H agar bisa menangkal berita  dan isu negatif yang berkembang di masyarakat.
"Jangan mudah meng share ulang berita yang beredar di medsos yang berdampak tidak baik di masyarakat cari referensi lain itu tugas senkom yang menjadi penengah di masyarakat tidak mudah terprovokasi dengan berita yang belum jelas," ujar Catur. (bayu)