Kemarin lembur kerja, kemarinnya lagi lembur kerja, eh hari ini lembur kerja juga, lembur kok dibiasakan sih. Masa enggak bisa pulang tenggo sih. Lembur melulu sih.
Ya, apakah kondisi sering lembur kerja di atas sedang kamu alami, kalau iya, maka tentu ada yang salah dalam mengelola pekerjaan kamu.
Kantor juga biasanya enggak akan memerintahkan sering lembur, biasanya kalau situasi urgent banget barulah kantor itu meminta lembur.
Nah, kalau situasinya kamu sendiri yang bikin jadi sering lembur, maka ini menjadi tanda tanya besar dalam kinerja dan memanajarial pekerjaan kamu.
Ada yang mungkin kamu lupakan soal deadline pekerjaan misalnya, ada yang kamu lupakan tentang bagaimana menentukan mana yang skala prioritas pekerjaan dan mana yang bisa nanti dikerjakan, dan mungkin juga kamu sering menunda-nunda pekerjaan.
Ah, kerjaan yang ini bisa nanti-nanti saja masih lama deadlinenya. Ah kerjaan yang ini besok saja masih ada waktu, nah giliran didadak atasan ditanya pekerjaan apakah sudah selesai langsung kelabakan, eh ternyata sudah deadline. Jadi deh kamu lembur lagi, dan lembur lagi.
Intinya kamu harus bisa memanajemen pekerjaan kamu dengan baik, mana yang urgent, mana yang prioritas, mana yang masih bisa nanti dikerjakan harusnya kamu bisa kelola dengan bijaksana, sehingga enggak sering lembur dan jadi kebiasaan.
Ya, lembur ini jangan dibiasakan, kalau kami sering lembur dan jadi kebiasaan, maka akan berdampak buruk juga bagi kinerja kamu dalam mengemban amanah job desc.Â
Apa saja dampaknya?