Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Ketika Bawahan Tidak Kompeten, Atasan Harus Bagaimana?

14 November 2024   13:35 Diperbarui: 15 November 2024   09:41 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


Marah-marah, menghujat, lantas memberi punishment! 

Apakah ini yang Anda lakukan kepada bawahan Anda ketika mereka tidak kompeten?

Hm, kalau Anda berperilaku seperti itu, maka bawahan Anda akan semakin enggak kompeten, mereka malah tambah tertekan dan makin kena mentalnya.

Bawahan itu kalau enggak kompeten jangan langsung dimarahi melulu, jangan ujuk-ujuk di kasih punishment. 

Memangnya dengan bertindak begitu, mereka bisa langsung kompeten? Kan enggak toh. Malah mereka tambah tertekan dan bingung serta mentalnya semakin kena.

Inilah yang terkadang secara sadar ataupun enggak sadar justru diterapkan oleh para atasan ketika mendapati bawahannya enggak kompeten dalam mengemban job desc.

Sejatinya, ada tanggung jawab atasan kepada bawahan ketika bawahan enggak kompeten dalam mengemban amanah job desc.

Kalau atasan bisanya cuma marah doang, menghujat, dan memberi punishment ketika bawahannya enggak kompeten dalam bekerja, maka ini sama saja dengan lepas tanggung jawab dalam membina bawahan.

Ya, harusnya itu ketika bawahan itu enggak kompeten, mestinya dibina, diarahkan, digembleng sampai mereka bisa mengemban job desc dengan baik. Bukannya melulu malah dihujat, dimarahi, dan diberi punishment. Ini bukan solusi, malahnya tambah masalah.

Bawahan yang enggak kompeten itu pasti bisa kok jadi kompeten kalau atasannya tahu bagaimana cara membinanya dan menggemblengnya.

Nah, inilah yang ingin penulis bagikan, yaitu terkait bagaimana membina dan menggembleng bawahan yang enggak kompeten jadi kompeten atau setidaknya dapat mengemban amanah job desc sesuai dengan visi dan misi.

Lantas, apa sajakah itu?

Ilustrasi Bawahan Yang Tidak Kompeten | Dokumen foto via timesascent.com
Ilustrasi Bawahan Yang Tidak Kompeten | Dokumen foto via timesascent.com

1. Mentoring bawahan dengan bijak.

Ya, diterapakan mentoring. Tentu ini bagus bagi tumbuh kembang bawahan. Dengan menerapkan mentoring, maka setidaknya bawahan kemampuannya semakin bertambah.

Dengan menerapkan mentoring, maka tumbuh kembang bawahan semakin membaik. Sehingga mereka tahu bagaimana tanggung jawabnya dalam mengemban amanah job desc.

Beri arahan yang jelas kepada para bawahan yang enggak kompeten, sehingga mereka tahu bagaimana mempertanggung jawabkan job desc mereka.

2. Mereview lagi wawasan kepada bawahan terkait job desc.

Ya, penting juga adalah memberikan pemahaman kembali terkait job desc bawahan. Sehingga para bawahan semakin memahami bagaimana sih job desc mereka, apa sih tugas pokok mereka sesuai job desc.

Dengan mereview kembali apa yang menjadi job desc bawahan, maka diharapkan para bawahan bisa semakin paham bagaimana tanggung jawabnya sesuai tugas pokok yang diemban.

3. Menggembleng mental bawahan.

Ya, mental inilah yang paling berpengaruh ketika bawahan itu enggak kompeten. Oleh karenanya menggembleng mental bawahan haruslah dilakukan dengan bijak. Sehingga para bawahan semakin tangguh dalam mengemban job desc masing-masing. 

Dengan semakin tangguhnya mental para bawahan dalam mengemban amanah job desc masing-masing, maka mereka bisa semakin paham bagaimana sih untuk bertanggung jawab itu. Kalau sudah begini, maka yang tercapai adalah para bawahan semakin kompeten.

------

Nah, itulah kira-kira yang bisa penulis bagikan terkait bagaimana membina dan menggembleng bawahan yang enggak kompeten.

Jadi, ketika bawahan enggak kompeten, maka jangan dimarahi melulu, jangan dihujat melulu, jangan diberi punishment melulu, tapi sebagai atasan, maka bertanggung jawablah untuk membina dan menggembleng mereka agar jadi kompeten dalam mengemban tugas pokok masing-masing.

Demikian kiranya artikel singkat ini, semoga dapat bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun