Marah-marah, menghujat, lantas memberi punishment!Â
Apakah ini yang Anda lakukan kepada bawahan Anda ketika mereka tidak kompeten?
Hm, kalau Anda berperilaku seperti itu, maka bawahan Anda akan semakin enggak kompeten, mereka malah tambah tertekan dan makin kena mentalnya.
Bawahan itu kalau enggak kompeten jangan langsung dimarahi melulu, jangan ujuk-ujuk di kasih punishment.Â
Memangnya dengan bertindak begitu, mereka bisa langsung kompeten? Kan enggak toh. Malah mereka tambah tertekan dan bingung serta mentalnya semakin kena.
Inilah yang terkadang secara sadar ataupun enggak sadar justru diterapkan oleh para atasan ketika mendapati bawahannya enggak kompeten dalam mengemban job desc.
Sejatinya, ada tanggung jawab atasan kepada bawahan ketika bawahan enggak kompeten dalam mengemban amanah job desc.
Kalau atasan bisanya cuma marah doang, menghujat, dan memberi punishment ketika bawahannya enggak kompeten dalam bekerja, maka ini sama saja dengan lepas tanggung jawab dalam membina bawahan.
Ya, harusnya itu ketika bawahan itu enggak kompeten, mestinya dibina, diarahkan, digembleng sampai mereka bisa mengemban job desc dengan baik. Bukannya melulu malah dihujat, dimarahi, dan diberi punishment. Ini bukan solusi, malahnya tambah masalah.
Bawahan yang enggak kompeten itu pasti bisa kok jadi kompeten kalau atasannya tahu bagaimana cara membinanya dan menggemblengnya.
Nah, inilah yang ingin penulis bagikan, yaitu terkait bagaimana membina dan menggembleng bawahan yang enggak kompeten jadi kompeten atau setidaknya dapat mengemban amanah job desc sesuai dengan visi dan misi.
Lantas, apa sajakah itu?
1. Mentoring bawahan dengan bijak.
Ya, diterapakan mentoring. Tentu ini bagus bagi tumbuh kembang bawahan. Dengan menerapkan mentoring, maka setidaknya bawahan kemampuannya semakin bertambah.
Dengan menerapkan mentoring, maka tumbuh kembang bawahan semakin membaik. Sehingga mereka tahu bagaimana tanggung jawabnya dalam mengemban amanah job desc.
Beri arahan yang jelas kepada para bawahan yang enggak kompeten, sehingga mereka tahu bagaimana mempertanggung jawabkan job desc mereka.
2. Mereview lagi wawasan kepada bawahan terkait job desc.
Ya, penting juga adalah memberikan pemahaman kembali terkait job desc bawahan. Sehingga para bawahan semakin memahami bagaimana sih job desc mereka, apa sih tugas pokok mereka sesuai job desc.
Dengan mereview kembali apa yang menjadi job desc bawahan, maka diharapkan para bawahan bisa semakin paham bagaimana tanggung jawabnya sesuai tugas pokok yang diemban.
3. Menggembleng mental bawahan.
Ya, mental inilah yang paling berpengaruh ketika bawahan itu enggak kompeten. Oleh karenanya menggembleng mental bawahan haruslah dilakukan dengan bijak. Sehingga para bawahan semakin tangguh dalam mengemban job desc masing-masing.Â
Dengan semakin tangguhnya mental para bawahan dalam mengemban amanah job desc masing-masing, maka mereka bisa semakin paham bagaimana sih untuk bertanggung jawab itu. Kalau sudah begini, maka yang tercapai adalah para bawahan semakin kompeten.
------
Nah, itulah kira-kira yang bisa penulis bagikan terkait bagaimana membina dan menggembleng bawahan yang enggak kompeten.
Jadi, ketika bawahan enggak kompeten, maka jangan dimarahi melulu, jangan dihujat melulu, jangan diberi punishment melulu, tapi sebagai atasan, maka bertanggung jawablah untuk membina dan menggembleng mereka agar jadi kompeten dalam mengemban tugas pokok masing-masing.
Demikian kiranya artikel singkat ini, semoga dapat bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H