Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Atasan yang Bikin Bawahan Nyaman Kerja Bareng, Bagaimana?

16 Oktober 2024   07:09 Diperbarui: 16 Oktober 2024   11:26 484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar atasan yang bikin nyaman kerja bareng dengan bawahan | Dokumen Foto Via Freepik.com

Bawahan nyaman kerja bareng atasan? Ya, itulah yang menjadi dambaan para bawahan. Kalau bawahan itu nyaman kerja bareng atasan, pasti kerjanya juga nyaman, pasti kerjanya loyal dan berdedikasi.

Berbeda jauh bila bawahan bekerja dengan atasan yang toxic, pasti kerjanya enggak nyaman, enggak enak hati, bahkan membuat kesehatan mental terdampak. 

Tidak gampang memang menjadi atasan yang nyaman bagi bawahan, memang perlu kebajikan hati dari personal yang menjabat atasan ini, tapi sebenarnya tidak sulit juga bila mau wawas diri dan bajik hati.

Atasan yang nyaman itu pastilah akan digugu dan disegani oleh bawahan karena pola kepemimpinamya yang bajik dan bijak. Bawahan pasti menggugu apa yang didelegasikan dengan senang hati.

Lantas, yang jadi pertanyaannya adalah, bisakah menjadi atasan yang nyaman sehingga bikin bawahan betah bekerja bareng tersebut?

Nah, beberapa yang penulis jabarkan melalui artikel ini, semoga dapat menjadi tips yang bermanfaat.

Ilustrasi gambar atasan yang bikin nyaman kerja bareng dengan bawahan | Dokumen Foto Via Freepik.com
Ilustrasi gambar atasan yang bikin nyaman kerja bareng dengan bawahan | Dokumen Foto Via Freepik.com

1. Jangan hanya bisa mengkritik saja, dan anti kritik.

Ya, ada atasan yang bisanya hanya mengkritik saja, tapi sangat anti ketika mendapat saran dan masukan, apalagi kritik. 

Oleh karenanya lebih baik itu saling memberi feedback saja, tidak ada salahnya agar suasana nyaman itu, ya saling membangun dalam teamwork, saling konstruktif dalam kritik, maupun saran.

2. Bikin suasana kerja yang kolaboratif.

Monoton dalam suasana kerja teamwork, maka inilah juga yang membuat kerja teamwork jadi begitu-begitu saja.

Maka disinilah yang menjadi tantangan bagi atasan untuk membuat suasana itu nyaman dengan mewujudkan bagaimana agar sesama anggota teamwork itu bisa kolaboratif dan senang dalam bekerja.

3. Empati dan peduli kesehatan mental bawahan.

Percayalah, jadi atasan yang toxic itu lebih banyak dampak buruknya bagi bawahan, apalagi bagi kesehatan mental bawahan.

Enggak usah jadi atasan yang toxic kepada bawahan, jadilah atasan yang green leader, pasti akan lebih berharga dam dihargai oleh bawahan. 

Lebih baik jadi atasan yang mengedepankan empati dan peduli kepada kesehatan mental para bawahan.

4. Memfasilitasi dengan training, mentoring, dan pengembangan diri bawahan.

Training dan mentoring amatlah penting bagi dampak bekerja dari para bawahan, atasan yang baik dan bikin nyaman bekerja itu ya harus tahu bagaimana mengedukasi dan mengelola bawahannya dengan bijak.

Dengan training dan mentoring juga membuka ruang bagi pengembangan diri dan karier bawahan, sehingga bawahan punya daya juang yang tangguh dalam bekerja.

5. Kalau teamwork sedang mengalami kegagalan, tidak menyalahkan, tapi introspeksi dan mau bertanggung jawab.

Ada atasan yang tahunya memarahi dan menyalahkan bawahan dalam teamwork ketika teamwork mengalami kegagalan.

Padahal kalau mau jujur, ketika teamwork mengalami kegagalan, pasti ada tanggung jawab atasan, tapi kesannya atasan malah lari dari tanggung jawab dengan hanya mengkambing hitamkan bawahan.

Sebaiknya ketika teamwork mengalami kegagalan, maka harus tidak usah saling menyalahkan, tapi introspeksi dan mengedepankan tanggung jawab.

6. Memberi arahan yang jelas dan feedback yang konstruktif.

Terkadang, atasan itu kerap bias ketika memberi arahan kepada bawahan, ya bias ini, antara memberi arahan atau ngomel.

Selain itu feedback yang diberikan sifatnya kerap destruktif yang justru semakin menjatuhkan mental bawahan, padahal bawahan butuh support.

Nah, agar suasana nyaman yang tercipta, maka atasan itu kalau mau memberi arahan itu yang jelas dan lebih mengedepankan feedback yang membangun yang berdampak baik bagi kesehatan mental bawahan.

7. Apresiasi bawahan ketika kerjanya bagus.

Minimnya apresiasi kepada bawahan ketika kerjanya berdedikasi dan bagus, maka inilah juga yang membuat suasana tidak nyaman itu tercipta. 

Oleh karenanya, atasan jangan pelit kalau dalam memberi apresiasi kepada bawahan. Berilah apresiasi bagi dedikasinya ketika kerjanya bagus, sehingga membuat moril bawahan semakin terlecut dan menciptakan suasana nyaman.

-----

Nah, inilah kiranya uraian singkat penulis tentang bagaimana sih menciptakan suasana yang nyaman antara atasan dan bawahan itu ketika kerja bareng.

Ketika suasana nyaman yang terbangun dalam kerja bareng antara atasan dan bawahan, maka kerja bareng akan nyaman dan hasil jerih payah kerja pun jadi dinikmati dengan indah.

Demikian kiranya artikel ini, semoga dapat bermanfaat.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun