Ya, mungkin kamu memang bisa saja sering dapat undangan interview, tapi percuma dong kamu interview kalau ujung-ujungnya salah alamat.Â
Sebaiknya fokuskan dan spesifikan lamaran kamu sesuai apa yang dibutuhkan rekruter, sehingga peluang kamu diteeima kerja untuk di interview sesuai dengan kompetensimu juga besar.
3. Matangkan diri dalam pra-interview.
Ya, sering kali interview ini dianggap remeh, paling gitu-gitu doang yang ditanya, sehingga persiapannya pun diremehkan.
Jadinya apa? Saat ditanya interviewer, jawaban sering ngelantur enggak jelas. Kadang yang ditanya malah enggak dijawab, yang dipaparkan mapah hal yang enggak nyambung. Akhirnya malah "kebantai" habis saat interview.Â
Padahal interview itu enggak semudah dan seremeh itu, interview ini perlu dipersiapkan dengan matang. Perlu persiapan apa yang kira-kira perlu dijawab, disampaikan, dan apa yang kira-kira tidak perlu diutarakan.
4. Attitude yang bijaksana saat interview.
Nah, yang tak kalah penting adalah attitude saat interview, karena attitude inilah yang paling jadi sorotan dan paling sensitif, enggak sopan sedikit saja, wah kamu bakalan dicoret.
Oleh karenanya, attitude ini wajib dijaga betul, jangan sampai menimbulkan kesan yang membuat interviewer hilang selera dan tersinggung.
5. Jangan "menjual diri" terlalu mahal dan "membualkan diri" terlalu manipulatif.
Kesalahan berikutnya adalah, saat proses interview malah menjual diri terlalu mahal dan membualkan diri terlalu manipulatif.Â
Interviewer itu bukan kemarin sore menjadi pihak interviewer. Interviewer itu pasti tahu kalau kamu membual tentang kamu yang manipulatif dan menjual dirimu terlalu mahal.
Oleh karenanya bila sedang interview kerja, maka lakukan dengan rendah hati dan murah hati, enggak usah membual tentang diri atau terlalu over acting dan narsisitik tentang diri.
6. Follow up rekruter.