Bagaimana seorang atasan merespons bawahan ketika melakukan kesalahan dalam pekerjaannya?
Apakah atasan langsung meresponsnya dengan memberikan punishment? Apakah atasan langsung memaafkannya dan melupakannya begitu saja? Atau bagaimana?
Dalam konteks dinamika kerja, terkait bagaimana merespons apa yang jadi kesalahan bawahan dalam pekerjaannya ini memang gampang-gampang susah.
Kalau langsung dikasih punishment kok atasan kesannya terlalu kejam dan tidak bijaksana. Mau dimaafkan langsung tapi kok kesannya kurang tegas, sehingga jadi dilematik.
Pernah nih ada kasus di kantor saya, yaitu ketika ada atasan saya yang langsung begitu saja memaklumi dan memaafkan kesalahan bawahan atas pekerjaannya.
Eh ternyata, bawahan yang dimaafkan tersebut alih-alih evaluasi diri atas kesalahannya, tapi justru bawahan tersebut malah membuat kesalahan lagi, dimaafkan lagi eh berbuat lagi kesalahan berulang.
Akhirnya, karena berulang kali berbuat kesalahan, maka bawahan itu dijatuhi punishment dalam bentuk sanksi skorsing atas kesalahan berulang yang kerap dilakukannya.
Di situasi tertentu terkait respons ketika bawahan melakukan kesalahan dengan memaafkannya dan melupakan kesalahannya ini bisa menenangkan, baik yang berbuat salah ataupun bagi yang memaafkan, namun dalam konteks dinamika kerja bisa jadi bumerang.
Kenapa jadi bumerang?
Pertama, terjadinya kesalahan yang sama dan terus berulang.