Sandwich manager itu yang seperti apa sih sebenarnya?
Ya, sandwich manager ini seringkali dinggap sebagai anak baru kemarin sore menjadi manajer ataupun leader dalam lingkup dinamika kerjanya.
Penulis sendiri pun pernah mengalaminya yaitu ketika dianggap orang baru kemarin sore dalam menduduki jabatan baru sebagai manajer.
Pernah saya dibilangin begini sama rekan-rekan senior yang sebenarnya levelnya setara alias sama-sama menjabat manajer, hal ini ketika saya ditunjuk oleh atasan saya untuk jadi ketua tim koordinator yang harus mengoordinir para senior dari suatu project yang diamanahkan kepada kami.
Waktu itu sedang momentum saling memberi feedback, ketika giliran saya bicara eh saya di komentari, "Kamu kan anak baru kemarin sore jadi manajer di sini, enggak usah terlalu 'omon omon' dan lagi pula secara usia kamu masih dibawah kami jauh, enggak usahlah menggurui segala, kita ini udah lebih pengalaman, jadi turutin ajalah apa kata para senior soal project ini, habis perkara".
Begitulah kurang lebihnya situasi yang terjadi, ketika saya harus menaklukan tantangan mengelola tim yang sebagian besar isinya para senior yang sudah puluhan tahun memiliki pengalaman kerja di kantor.Â
Kalau mau jujur, tentu saja saya jadi merasa dijatuhkan di depan forum, apalagi di dalam forum tersebut ada juga manajer-manajer junior lainnya secara usia. Tentu saja, apa yang saya alami ini akan menjadi preasure bagi saya dan juga rekan-rekan saya sesama manajer junior tersebut.
Lantas bagaimanakah saya menghadapinya, apakah saya diam saja dan pasrah saja menuruti apa maunya para senior saya tersebut?
Baiklah, melalui artikel ini, izinkan saya sharing pengalaman saya dalam menghadapai tantangan yang saya jelaskan di atas tersebut.