Bagaimana sih budaya kantor yang membuat karyawan itu nyaman dan betah dalam bekerja di kantor? Bagaimana agar budaya kantor tidak berubah menjadi iklim yang tidak kondusif atau malah jadi toxic?
Ya, budaya kantor yang sehat dan kondusif tentunya akan bikin karyawan nyaman, loyal, dan produktif termasuk berdampak baik bagi kesehatan mental.
Sebaliknya, budaya kantor yang toxic dan jelek, akan sangat mudah membuat karyawan tidak loyal dan tidak produktif bekerja, bahkan semakin enggak betah dan ingin segera resign karena kesehatan mentalnya kena dampak yang buruk.
Sehingga suatu kantor semestinya memiliki budaya kerja yang green flag agar karyawan dapat bekerja dengan nyaman, penuh loyalitas, dan berdedikasi dalam bekerja.
Nah, melalui artikel ini, penulis ingin berbagi referensi terkait apa sajakah budaya kantor yang green flag, berikut selengkapnya:
1. Pola komunikasi yang terbuka dan enggak ada membicarakan kekurangan orang lain di belakang
Karyawan itu pasti akan merasa nyaman untuk sharing ide, solusi, dan bahkan enggak akan sungkan mengatakan setuju dalam suatu komunikasi bila pihak manajemen termasuk atasan mau membuka diri secara fleksibel.
Sebab, ada tipikal kantor yang atasan dan pihak manajemennya kaku dan kolot banget dalam menerima sharing ide, solusi ataupun feedback dari karyawan.
Bahkan yang kerap terjadi adalah adanya omongan enggak enak dan nyaman serta enggak edukatif di belakang . Padahal sejatinya bisa dikomunikasikan secara terbuka dan fleksibel.
Oleh karenanya membina budaya pola komunikasi yang fleksibel dan saling adaptif untuk bisa saling respek dan responsif untuk saling sharing feedback agar dapatnya lebih dikedepankan.