"Ah ini bos sentimen nih dengan saya, kok saya harus kena rotasi sih, kalo dirotasinya sama-sama jabatan basah sih oke, tapi ini kering lah."
"Gua kayak dihukum aja nih dipindahin ke jabatan kering enggak ada apa-apanya gini nih. Ah gak rela mah gua dipindahin gini. Jadi enggak semangat kerja."
"Gimana nih menurut lu Git, lu kan kena juga nih, lebih kering dari gua lagi jabatan baru lu, gimana kita protes kah sama bos soal ini."
"Ah, kalau gua sih loyal aja, karena keputusan rotasi ini pasti sudah dengan berbagai pertimbangan yang matang, jadi saya ya terima aja sih."
"Ah, enggak asik lu Git."
"Ahahaha. Lu mau protes ya protes aja sono jangan ngajak gua. Hohohoho."
"Iyaaa."
Ya, begitulah dalam pengalaman saya didunia kerja ketika saya pernah menemukan kasus ketidakberterimaan salah satu rekan kerja di kantor saya saat kantor sedang menerapkan rotasi job desc, yang khususnya pada saat itu rotasi job desc ada pada tingkatan leader.
Saya sendiri pun termasuk yang kena rotasi, meskipun saya sudah merasa pas bahkan nyaman alias kena zona nyamannya di jabatan yang sedang saya duduki, tapi saya ya biasa saja sih ketika harus dirotasi ke jabatan lainnya, bahkan lagi meskipun jabatan yang baru ini bukan passion saya dan benar-benar baru.
Bagi saya, ini adalah bagian dari pengembangan dan peningkatan kemampuam diri, bagi saya dipercaya dengan tanggung jawab jabatan job desc yang baru bukan saya anggap sebagai punishment tapi adalah suatu kehormatan.