Ya, soal evaluasi diri dan introspeksi diri terkait kesalahan produk pekerjaan ini, maka Anda harus seiring juga dengan langkah revolusi untuk move on dari kesalahan yang pernah Anda perbuat.
Sebab, hal ini menyangkut soal kepercayaan terkait bagaimana kinerja Anda, termasuk juga adalah bagi mutu dan kualitas Anda secara keseluruhan, perkembangan karier pun juga terdampak, begitu juga hubungan kerja terhadap rekan kerja dan terhadap atasan Anda.
Apakah Anda mau, kalau pada akhirnya Anda tidak lagi dipercaya oleh atasan dan rekan kerja Anda di kantor? Tentu saja Anda enggak mau kan kalau pada akhirnya berujung begitu?
Oleh karenanya, evaluasi diri dan introspeksi diri jangan hanya alakadarnya belaka, harus pula ada upaya serius langkah revolusi untuk move on diri atas kesalahan pekerjaan yang pernah diperbuat.
Lantas, soal langkah revolusi untuk move on dari kesalahan kerja yang pernah diperbuat ini yang bagaimana sih sebenarnya?
1. Harus ada langkah bagaimana memahami apa yang menjadi kesalahan saat bekerja, kenapa hal itu bisa terjadi, bagaimana tingkat kesalahannya, dan siapa sajakah yang terdampak akibat perbuatan salah tersebut, lalu setelahnya bolehlah dicatat di buku agenda kerja sebagai pengingat.
Ya. Agar tidak berulang kali jatuh pada kesalahan yang sama atau kesalahan lainnya dalam pekerjaan Anda, maka Anda harus pahami kesalahan tersebut, catat dalam buku agenda kerja Anda soal apa yang jadi kesalahan Anda untuk menjadi pengingat bagi kedepannya.Â
Jangan ketinggalan juga untuk mencatatkannya apa yang menjadi penyebab kesalahan Anda dalam pekerjaan tersebut, catat juga tingkat toleransi kesalahannya, atau tolerir dari atasan, dan catat akibat dari kesalahan tersebut siapa sajakah rekan kerja yang turut terdampak karenanya.
Sehingga dalam hal ini, Anda memiliki catatan pengingat, ketika kedepan Anda dapat delegasi tugas untuk membuat produk kerja yang sama atau produk kerja lainnya, maka Anda tinggal buka buku agenda kerja Anda, lihat catatan "dosa" Anda tentang pekerjaan Anda.
Anda jadi ingat bahwa soal produk surat yang ini dulu kesalahannya karena banyak typo misalnya, oh dulu saya salahnya karena kalimat suratnya enggak sesuai ejaan misalnya, oh dulu saya kurang begini misalnya, oh dulu akibat produk ini salah saya kerjakan eh ternyata rekan saya ada yang terikut kena damprat atasan misalnya, dan sebagainya.