Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Jangan Dahulu Judge Atasanmu Difficult People, Sebelum Tahu Bagaimana Cara Adaptif Dengannya

16 Desember 2023   14:50 Diperbarui: 16 Desember 2023   20:14 850
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita harus optimis bahwa bos kita didapuk jadi atasan kita bukan tanpa dasar yang jelas pasti ada alasan mendasar kenapa dia ditempatkan dalam divisi kita. 

Sehingga kitalah yang harus proaktif cari selanya bagaiman to adaptive dengannya, bagaimana kita harus struggling mencari timing yang tepat untuk dialog ataupun diskusi tapi dialognya dan diskusinya bikin bos antusias dan berkenan.

Niscaya kalau udah ketemu selanya dan bos sudah "kena hatinya" atau kita sudah "rebut hatinya", kita bakal enggak sulit kerjasama bareng bos yang tipikalnya dificult people.

3. Jawaban saya yang ketiga, ketika persepsi kita sudah jernih dari judge tentangnya yang difficult people meski memang aslinya difficult people, dan kita sudah dapat timing untuk diskusi atau dialog face to face, maka berikutnya adalah waktunya untuk ngobrolin bagaimana cara kerja yang works bareng dia. Nah, kalau sudah dapat flow state ketika diskusi dan dialog ini, maka ini dia timming-nya yang harus dimanfaatkan.

Itulah kira-kira jawaban yang saya berikan, terkait bagaimana bisa kerja enak dan cocok bareng bos yang bertipikal difficult people ini

Memang setelah saya berikan penjelasan tersebut, beberapa rekan kerja saya sudah mulai proaktif untuk adaptif dan mulai dapat selanya, mulai sejalan dan mampu adaptif dengan bos kami yang memang difficult people ini.

------

Ya. Mental jugalah pada akhirnya yang turut berperan. Kekuatan mental tidak cengeng untuk berjuang kerja cerdas bareng bos tipikal apapun itu pasti bisa kalau kitanya enggak gampang baperan dan mampu adaptif.

Atasan itu sejatinya bukan hanya bisa kerja sama dengan segelintir orang saja tapi semua orang dalam teamwork, meski terkadang atasan bisa kerja sama dengan segelintir orang saja, karena sudah cocok dan percaya, tapi atasan itu tetap memerlukan yang lainnya secara teamwork, asalkan kita tahu bagaimana adaptif dengan atasan maka enggak ada yang namanya enggak bisa kerja sama dengan bos.

Buktinya, rekan-rekan teamwork saya yang sebelumnya sulit sejalan dengan bos saya karena sudah nge-judge duluan bahwa bos saya itu difficult people tapi karena tahu cara cari selanya seperti yang saya jelaskan kepada mereka, akhirnya bisa adaptif dengan cara kepemimpinan bos saya.

Nah, inilah yang bisa saya bagikan melalui artikel ini. Apabila yang saya jelaskan dalam artikel ini relate dengan apa yang anda alami, semoga bisa jadi solusi yang bermanfaat buat anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun