Saya pernah mengambil keputusan yang disuatu forum rapat sudah "ketok palu" dan sudah disepakati bersama tapi ternyata setelahnya di luar forum rapat ada karyawan bawahan saya yang enggak setuju dengan apa yang sudah saya putuskan tersebut.
"Pak, kenapa Bapak memutuskan seperti itu, kalau boleh saran Pak, Maaf loh Pak ya ini hanya sekedar masukan, harusnya Bapak putuskan jangan seperti itu Pak, harusnya seperti ini (menjelaskan dengan argumennya) Kalau bisa Pak keputusan Bapak direvisi atau lebih baik dianulir saja Pak, ini maaf loh Pak ya. Bukan maksud saya lancang atau menggurui loh Pak."
Kira-kira begitulah yang diungkapkannya kepada saya terkait apa yang menjadi keputusan saya yang sudah disetujui forum rapat tersebut.Â
Bawahan saya menyarankan saya memutuskan seperti apa yang menjadi keinginannya bahkan saya diminta menganulir. Padahal sudah "ketok palu" dan disetujui bersama saat rapat.
Sebagai atasan tentu saya tidak elok kalau tidak menampung saran dan masukan bawahan saya tersebut alias tidak boleh anti kritik. Tetap saya tampung dan memberi pengertian kepada bawahan saya tersebut untuk jadi bahan pertimbangan.
Tapi ternyata seiring waktu, karena bawahan saya tersebut tidak melihat adanya tanda-tanda saya merevisi ataupun menganulir keputusan saya, eh kembali bawahan saya itu meminta saya untuk mengikuti apa yang dia inginkan. Tentu saja kalau sudah begini saya harus tegas kepada bawahan saya tersebut.
"Apa yang sudah menjadi keputusan saya dalam rapat dan sudah disepakati tersebut adalah tanggung jawab saya, kalau ada apa-apa tentu saya yang pasang badan, saya sudah mempertembangkan risikonya dan sudah berpikir matang. Saya harap Kamu pahami itu."
Begitulah jawaban tegas saya kepada bawahan saya tersebut dan yang perlu juga diketahui adalah, apa yang dilakukan bawahan saya tersebut bukan sekali dua kali, tapi sering. Bahkan, kebijakan saya pun sering ditentangnya dan diprotesnya karena tidak sejalan dengannya.
Nah, dari sini apa yang kira-kira terjadi menurut pengamatan Anda?
Ya, kalau saya melihatnya, bawahan saya kerap tidak sejalan atau berseberangan dengan saya dan menentang keputusan saya yang sudah disetujui forum rapat dan juga halnya kebijakan saya. Termasuk disini bawahan saya berupaya memaksakan keinginannya kepada saya meskipun bahasa yang dimainkannya adalah saran dan masukan.