Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Kasus Dokter Gadungan, Pentingnya Background Check, dan Tips Menghindari Bluffing

15 September 2023   08:36 Diperbarui: 15 September 2023   14:17 1231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar background check via freepik.com

Meneliti sebab kenapanya tidak lagi bekerja di kantor tersebut, misalnya. apakah karena resign atas alasan dan kemauan sendiri, habis kontrak, ataukah kena PHK.

Kalau pun di-PHK apakah yang menjadi penyebabnya, apakah karena kontrak kerjanya habis, apakah karena kinerjanya buruk, dan sebagainya.

Termasuk juga meneliti rekam jejak catatan personalnya, pastikan SKCK-nya orisinal dan juga catatan bebas narkoba. Hal ini tentu untuk mendeteksi apakah kandidat pernah punya catatan kriminal atau ada keterlibatan narkoba atau tidak.

Bahkan rekruter juga dirasa perlu background check media sosial kandidat. Hal ini melihat apakah attitude,-nya dalam bermedsos wajar atau tidak, mencurigakan terafiliasi dengan teroris atau tidak. 

Begitu juga rekam jejak utang piutangnya pada SLIK BI checking apakah masih wajar atau tidak hal ini tentunya untuk mengantisipasi masalah pelik di belakang hari akibat utang. Sebab menerima karyawan yang utangnya tidak wajar pasti akan bermasalah pada kinerjanya.

Jadi, kalau dalam proses meneliti rekam jejak kandidat ini, rekruter menemukan rekayasa ataupun kebohongan atas apa yang penulis jabarkan di atas, maka jelas tak perlu lagi diteruskan atau juga setelah melakukan background check ada fakta yang tidak beres dengan latar belakang riwayatnya, jelas tidak perlu dilanjutkan.

Namun kalau memang benar secara fakta, tidak ada rekayasa dan kebohongan atau datanya benar sahih dan dapat dipertanggung jawabkan, maka boleh dilanjutkan hingga proses selanjutnya.

3. Uji kompetensinya bila kandidat ada pengalaman bekerja. 

Di sini rekruter harus mampu menguji kompetensi pelamar kerja terkait dengan pengalamannya sesuai kompetensi jabatannya yang pernah dijabatnya pada perusahaan sebelumnya.

Sehingga selain pertanyaan-pertanyaan yang umumnya diterapkan rekruter, maka rekruter juga harus mengajukan pertanyaan terkait kompetensinya dengan jabatan yang pernah dijabatnya pada perusahaan sebelumnya.

Setidaknya di sini rekruter sudah ada sedikit gambaran terkait bagaimana soft dan hard skill kandidat seperti, atittude-nya misalnya, etikanya, komunikasinya, kemampuan menguasai teknologi dan sebagainya yang sejenis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun