Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kita Sering Sibuk dengan Rutinitas Kerja tapi Kerap Lupa Membahagiakan Diri dan Tertawa Lepas

11 September 2023   08:04 Diperbarui: 11 September 2023   10:15 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gambar pendukung via Freepik.com

Disibukkan rutinitas kerja kita, itulah dinamika yang sering kita jalani dalam keseharian kita. Kerja yang satu selesai datang lagi kerjaan baru, dan begitu terus selanjutnya.

Tidak dimungkiri, kitapun terkadang dihadapkan dengan keadaan jenuh dan stres dengan rutinitas pekerjaan kita di kantor.

Bahkan, secara sadar ataupun tidak sadar, kita kerap sibuk berlaku si paling kerja, terjebak dalam overwork hingga over capacity dalam menjalani rutinitas pekerjaan kita.

Ya begitulah, dalam pekerjaan kita, tentu selalu bergumul atau terlibat dengan berbagai aktivitas job desc kita, namun sering sekali keterlibatan kita terhadap aktivitas ataupun rutinitas pekerjaan kita itu membuat kita terlupa untuk melakukan hal yang sebenarnya sangat penting bagi diri.

Hal yang sering sekali membuat kita terlupa dalam aktivitas ataupun rutinitas kita tersebut adalah, memberi kesempatan pada diri sendiri untuk membahagiakan diri dan tertawa lepas, meskipun itu hanya sejenak.

Ya, tidak dimungkiri, penulis sendiri kerap bertindak seperti diatas, sibuk kerja, kerja, dan kerja, tapi lupa untuk sejenak membahagiakan diri dan tertawa lepas. 

Kerja berjam-jam sampai kadang lupa berdiri, bahkan pernah sampai lupa makan. Akibatnya, penulis pernah juga mengalami burn out dalam pekerjaan, bahkan sampai pernah mengalami gangguan kejiwaan panic attack akibat stres dalam bekerja, dan gangguan kesehatan akibat kena Gerd.

Ya, insecure, bad thinking, over thinking, dan berbagainya sejenis yang bisa saja melanda kita adalah karena kita terkadang tak sudi untuk memberi kesempatan pada diri untuk sejenak bahagia dan tertawa lepas dalam menjeda rutinitas kerja, begitu pula penulis.

Kalau sudah begini, barulah penulis menyadari, betapa pentingnya dalam pekerjaan itu untuk jeda dengan cara membahagiakan diri dan tertawa lepas meskipun itu hanya sejenak.

Ya, betapa pentingnya kita untuk berlaku adil dan bijak terhadap diri, untuk selalu peka dan perhatian, serta perduli dan mencintai diri sendiri di sela-sela rutinitas kerja kita.

Nah, berangkat dari apa yang jadi pengalaman penulis uraikan diatas, maka penulis ingin berbagi saran terkait bagaimana kita memberi kesempatan untuk sejenak membahagiakan diri dan tertawa lepas disela rutinitas kerja kita. 

Hal ini menjadi penting, karena amatlah berpengaruh bagi proses bertumbuh kembang diri dalam rangka menjadi lebih bijak pada diri ketika bekerja.

Termasuk juga bagi terapi diri, agar lebih dapat memaknai bagaimana kiranya melakoni pekerjaan itu harus ada luang waktu bahagia dan tertawa lepas sejenak meski sesibuk apapun itu.

Ilustrasi gambar pendukung via Freepik.com
Ilustrasi gambar pendukung via Freepik.com

Oleh karenanya, dalam hal ini kita perlu membahagiakan diri dan tertawa lepas sejenak untuk menerapkan Self Care.

Karena begitulah kita, kerap kali kita lupa, bahwa kemampuan jasmani dan rohani kita untuk beraktivitas dalam bekerja itu ada batasnya, daya tahan fisik kita ada batasnya sehingga butuh luang waktu sejenak untuk menjedanya dengan rilek dan istirahat.

Di sinilah yang menjadi letak pentingnya, sehingga kita harus menegosiasikannya pada diri untuk sejenak menjeda akitivitas kita dengan rileks dengan aktivitas yang menyenangkan seperti, mendengarkan musik misalnya, meditasi misalnya, dan hal merilekskan lainya.

Intinya keadaan menjeda diri sejenak dalam bekerja itu mampu membuat kita bahagia dan tertawa maupun tersenyum lepas sejenak.

Yang jelas, otak kita butuh istirahat, tubuh kita butuh istirahat, kita butuh jeda dan rilek, diri kita perlu dirawat dan diperhatikan oleh kita sendiri.

Penulis pun kadang menerapkan terapi meditasi dibaluri dengan senyum, yaitu sejenak memejamkan mata mengingat yang indah-indah, menarik napas dalam-dalam kemudian melepaskannya dengan tersenyum lepas. Wah rasanya nyaman banget.

Selain self care, penting juga bagi kita untuk menerapkan Self Improvement atau pola perkembangan diri dan perubahan diri menjadi lebih baik serta dalam rangka merawat diri untuk peduli pada diri sendiri.

Kenapa kita harus juga menerapkan Self Improvement?

Yang jelas tujuan Self Improvement itu baik, yaitu, membawa kita keluar dari rutinitas yang membuat stres, membawa kita untuk membangun circle baru, hingga meningkatkan percaya diri.

Penulis sendiri ketika jam dinas selesai, penulis kerap menjeda diri dari aktivitas rutinitas kerja dengan menekuni hobi, seperti berkebun, membaca buku, menyanyi, nge-band, dan hal membahgiakan lainnya.

Dengan begitu kita akan jadi lebih mengenal diri sendiri, perduli pada diri, dan punya tanggung jawab moral untuk disiplin meningkatkan potensi diri, mampu merawat diri, termasuk lebih peka lingkungan maupun hubungan sosial disekitar, dan sebagainya.

-----

Yang jelas juga, self care dan self improvement ini tidak selalu bertujuan semata-mata sekadar menjeda belaka, tapi merupakan sebuah upaya untuk menjadikan diri sendiri menjadi lebih baik kedepannya.

Setidaknya juga, dengan menjeda diri melalui self care dan self improvement untuk keluar dari rutinitas yang membuat stres dan jenuh ini, maka kita dapat mencegah terjadinya burnout ataupun boreout pada diri, serta untuk kesehatan mental maupun fisik.

Coba saja bayangkan, dalam setiap harinya kita terus mengulang hal yang sama terus-menerus, siapa yang tidak stres dan jenuh coba, iya kan

Apalagi setiap harinya pekerjaan kita itu penuh dengan dinamika, banyak ekspektasi begini dan begitu, banyak tekanan pekerjaan, bahkan banyak beban pekerjaan.

Kerja, kerja, kerja terus, eh lupa bahagia dan tertawa lepas, ga bahaya tah, "tipes" juga kan kalau begini caranya toh. Emangnya harus selalu keliatan yang paling kerja gitu ya, enggak juga kali, kan.

Oleh karenanya, menyelingi rutinitas kerja dengan self care dan self improvement ini adalah terapi berharga untuk sejenak tertawa lepas bahagia.

Capek juga rasanya loh kalau kita seringkali dirundung insecure akibat stres dan jenuh dengan pekerjaan kita tapi enggak ada selingan yang menyegarkan diri.

Yang pasti, self care dan self improvement ini datangnya dari diri sendiri, jadi tinggal bagaimana komitmen diri saja, mau atau tidak untuk menerapkannya pada diri.

Namun demikian bukan berarti dengan menerapkan self care dan self improvement ini malah membuat kita jadi enggak fokus pada apa yang kita kerjakan. Setelah kita self care dan self improvement maka kita harus kembali pada fokus pekerjaan kita.

"Sesibuk apapun kita bekerja, maka Self care dan self improvement adalah cermin bagi diri, sebagai refleksi perlakuan bijak kita pada diri sendiri untuk sejenak membahagiakan diri". (Quote by Sigit).

Nah, inilah kiranya sedikit banyaknya yang bisa penulis bagikan soal kenapa membahagiakan diri dan tertawa lepas sejenak dalam rangka menjeda aktivitas bekerja dengan menerapkan self care dan self improvment ini adalah penting.

Semoga artikel singkat ini bisa menjadi sharing yang bermanfaat baik itu bagi penulis sendiri maupun bagi Anda.

Artikel ke 152 tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun