Oh iya, penulis juga pernah menghadapi situasi ketika penulis kena iming-iming ataupun kena career hijack dengan dijanjikan posisi langsung menduduki team leader di suatu satker.
Namun, penulis tidak langsung menerima begitu saja, ya tentu saja penulis riset dulu dong, iyakan, daripada nanti sudah terlanjur mengambil keputusan eh ujungnya kecewa, lebih baik kita teliti dulu, kan enggak ada salahnya.
Nah, berkaitan tentang career switching ini, maka dengan berdasar pengalaman penulis, ada beberapa hal yang bisa penulis sarankan, di antaranya adalah;
1. Riset dahulu dengan mendetil terkait role yang akan kita jalani kedepannya.
Ya, kesalahan paling sering dilakukan saat memutuskan career switching ini adalah enggak riset secara mendalam terkait role yang kedepan akan dijalani.
Hanya melihat kesempatan berkembangnya saja tapi tidak melihat secara keseluruhan alias terjebak sawang sinawang suatu role atau terjadi miss match antara ekspektasi dengan realitanya.
Oleh karenanya, guna menghindari kesalahan terjebak sawang sinawang dan miss match ini yang hasilnya justru mengecewakan, maka agar dapatnya riset secara detil terlebih dahulu role yang akan kita tempati tersebut.
Setidaknya kita bisa ambil langkah untuk berkonsultasi dahulu dengan bagian HR terkait role baru tersebut, pelajari dan riset dengan detil sebagai apa dan berbuat apanya, termasuk transferrable skill kita, dan wawasan apa yang akan diterima saat menduduki role baru tersebut.
2. Jangan memilih role tapi tidak mempertimbangkan aset diri dan transferrable skill diri.
Seperti halnya penulis ketika akan memutuskan untuk berganti role dari bagian keuangan ke bagian Humas, penulis sangat mempertimbangkan aset diri penulis.