Ada peristiwa kecelakaan kecil terjadinya pas di depan mata saya. Seorang pengendara sepeda motor yang ada di depan saya menabrak pintu mobil yang secara mendadak dibuka oleh pemilik mobil.
Tak ayal pengendara motor tersebut terpental dan akhirnya jatuh terseret bersama sepeda motornya, saya pun nyaris turut menabrak pintu mobil yang dibuka secara mendadak tersebut, untungnya jarak saya masih agak jauh dan masih ada waktu untuk ngerem.
Saya pun segera meminggirkan dan menghentikan sepeda motor saya dan segera menolong si pengendara sepeda motor yang terkapar di jalan raya tersebut diikuti juga oleh orang-orang yang ada di sekitar saat itu.
Alhamdulillah, lukanya masih kategori ringan, dan untungnya juga situasi jalan raya saat itu tidak terlalu ramai, kalau enggak, mungkin bisa lain ceritanya.
Sempat konflik saling menyalahkan, si pemilik mobil menyalahkan si pemotor karena si pemotornya enggak hati-hati, kemudian pemilik motor menyalahkan pemilik mobil karena buka pintu mobil enggak lihat-lihat.
Ya, karena saya melihat jelas bagaimana kejadiannya, apalagi saya sempat kendadapan juga akibat ulah si pengemudi mobil yang buka pintu mobilnya secara tiba-tiba begitu, maka tentu saja saya bersaksi bahwa yang semestinya secara etika, hati dan nurani bertanggung jawab adalah si pengemudi mobil.
Kesaksian saya pun didukung oleh beberapa orang lainnya yang juga menyaksikan bagaimana kejadian kecelakaan tersebut.
Bahkan ada warga yang merupakan pemilik toko di sekitar kejadian menawarkan membuka cctv miliknya dan menyarankan pula untuk diselesaikan di kepolisian kalau tidak ada titik temu penyelesaian kejadian kecelakaan tersebut.
Ya, pada akhirnya, secara singkatnya karena banyak yang bersaksi bahwa si pengendara mobil yang harus bertanggung jawab, maka pemilik mobil akhirnya mau bertanggung jawab penuh, baik kepada korban maupun kerugian materil atas kerusakan sepeda motor milik korban akibat kejadian kecelakaan tersebut.
Ya, dari kejadian kecelakaan yang saya uraikan tadi, maka ada yang ingin saya sampaikan, yaitu agar kiranya pengendara mobil saat berhenti dipinggir jalan kalau membuka pintu mobil agar hendaknya hati-hati.
Jangan juga langsung asal buka pintu mobil begitu saja tanpa lihat situasi di sekitarnya, perlu melihat-lihat sekitar saat membuka pintu mobil, dalam hal ini pengendara mobil harus melihat spion sehingga bisa melihat situasi dibelakang ataupun di sekitar kendaraan.
Penting juga bagi pengemudi mobil agar dapatnya membuka pintu secara perlahan-lahan atau sedikit demi sedikit kalau situasi lalulintas sedang ramai, sambil terus buka pintu mobil sedikit-sedikit, sampai kalau situasi sudah memungkinkan dan aman, barulah bisa dibuka.
Hal ini pun sekaligus dapat memperingatkan atau sebagai kode bagi pengendara di sekitar agar berhati-hati serta memberi ruang bagi pengemudi mobil yang hendak keluar dari kendaraannya.
Ya, saling menghargai dan saling wawas dalam berlalulintas di antara sesama saat di jalan raya itu penting, jangan mengedepankan ego, lebih baik itu mengutamakan saling menghargai dan saling wawas guna menghindari terjadinya kecelakaan.
Ya, inilah kiranya yang bisa saya bagikan terkait kejadian kecelakaan yang saya saksikan karena ketidak hati-hatian pengemudi mobil yang membuka pintu mobil secara tiba-tiba tanpa melihat kondisi sekitar tersebut.
Harapannya, semoga apa yang sudah saya bagikan melalui artikel ini dapat memberi wawasan untuk selalu berhati-hati dalam berlalulintas dan semoga juga dapat menjadi manfaat bagi bersama.
Demikian artikel ini.
Artikel ke 75 tahun 2023.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H