Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kena Panic Attack Disorder Parah, Harus Bagaimana?

11 Maret 2023   18:17 Diperbarui: 15 Maret 2023   07:34 1785
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Gambar Kena Panic Attack Disorder : Sumber Foto Freepik.Com

Ya, panic attack disorder itulah yang seringkali saya alami, seringkali saya tiba-tiba dilanda panik yang sangat berlebihan, sangat ketakutan, sangat gelisah, dan sangat cemas.

Tambahnya lagi, keringat dingin mengucur deras, jantung berdebar-debar, tubuh rasa kebas, dan sesak napas, bahkan kalau sudah ketakutan banget saya sampai teriak-teriak.

Padahal enggak ada penyebabnya juga, eh tetiba saja saya panik enggak karuan bahkan saking parah paniknya, saya sampai seperti orang kesurupan.

Mulanya sebelum saya berobat ke dokter spesialis kejiwaan, kalau pas serangan panik ini datang sangat sulit saya mengatasinya. Sehingga seringkali membuat saya berobat ke IGD rumah sakit. Apalagi kalau sudah terasa sesak banget dan jantung berdebar hebat, maka ke IGD lah saya. 

Karena dalam pikiran saya di tengah kepanikan tersebut yang saya rasa ada bermasalah pada jantung maka saya merasa sedang kena serangan jantung.

Tapi, sesering saya berobat ke IGD sesering itu jugalah diagnosisnya sama, bahwa saya tidak ada masalah, jantung tidak apa-apa, paru-paru tidak apa-apa, malahnya yang bermasalah adalah lambung dan stres karena asam lambung naik.

Ya, kalau asam lambung memang saya punya penyakit GERD dan masih dalam tahap pengobatan. Bahkan obatnya pun ada obat penenang untuk mengatasi anxiety-nya.

Nah, karena gangguan panic attack disoder ini sudah sering banget datangnya, bahkan dokter IGD sampai hapal sama saya sering langganan ke IGD, maka dokter IGD menyarankan saya untuk berobat ke dokter kejiwaan, sebab katanya juga, saya dicurigai kena depresi yang butuh penanganan serius. 

Disarankan juga saya koordinasi dengan dokter penyakit dalam yang menangani penyakit GERD saya kalau memang saya hendak berobat ke dokter spesialis kejiwaan. Saya pun mengiyakan dan akan mempertimbangkan saran dari dokter IGD tersebut. 

Ilustrasi Gambar Kena Panic Attack Disorder : Sumber Foto Freepik.Com
Ilustrasi Gambar Kena Panic Attack Disorder : Sumber Foto Freepik.Com

Saya pun akhirnya memutuskan untuk berobat ke dokter spesialis kejiwaan, tapi sebelumnya saya sudah izin dengan dokter penyakit dalam sehingga dokter membuat resep obat baru penyakit GERD saya tanpa ada obat penenangnya.

Dokter penyakit dalam juga menyampaikan teruskan dulu sisa obat yang ada, nanti kalau sudah ada diagnosis dan obat dari dokter spesialis kejiwaan, barulah obat yang baru diminum.

Setelah saya dapat rujukan dari faskes tingkat 1 berobatlah saya ke dokter spesialis kejiwaan, setelah ketemu dokternya saya pun mengungkapkan tentang kepanikan yang sering banget saya alami.

Setelahnya saya ungkapkan keluhan, saya pun mulai ditangani, dari dilakukan serangkaian tes laboratorium untuk mencari kemungkinan penyebab lainnya yang mendasari kenapa serangan panik ini terjadi kepada saya, selanjutnya saya disuruh mengisi kuesioner, kemudian terakhir diajak berbicara lama oleh dokternya.

Yang jelas, saat saya diajak bicara agak lama oleh dokter, disinilah saya merasa gimana ya, agak tenang dan seperti ada beban yang lepas dari pikiran dan tubuh.

Setelah selesai semuanya barulah dokter menginformasikan kepada saya bahwa kesehatan jiwa saya ada gangguan karena saya kena depresi dan kategorinya sudah agak berat sehingga saya memang harus ditangani secara serius.

Saya pun diresepkan berbagai jenis obat penenang dan diberikan surat rekomendasi untuk kontrol berkala.

Ya, itulah akhirnya, ternyata panic attack disorder yang saya alami selama ini menyimpulkan bahwa kesehatan jiwa saya sedang bermasalah. 

Lantas setelah saya berobat ke dokter kejiwaan bagaimanakah hasilnya, adakah perubahan kondisi saya, apakah saya sembuh?

Obat-obat penenang dari dokter spesialis kejiwaan | Dokumentasi pribadi
Obat-obat penenang dari dokter spesialis kejiwaan | Dokumentasi pribadi

Obat Racik GERD dan Vitamin dari dokter penyakit dalam | Dokumentasi pribadi
Obat Racik GERD dan Vitamin dari dokter penyakit dalam | Dokumentasi pribadi

Ya, memang lah butuh proses, tidak bisa langsung sembuh, tapi setidaknya seiring waktu berjalan saya sudah agak mendingan, kalau datang serangan panik saya bisa segera tenang ketika minum obat. 

Yang jelas, setelah saya rutin mengonsumsi obat dari dokter spesialis kejiwaan dan rutin kontrol ke dokter kejiwaan, serangan panik tidak seintens seperti sebelumnya. Kini tidur saya lebih nyaman, rasa lebih lega, pikiran semakin tenang, dan otak saya terasa lebih ringan.

Untuk saat ini saya masih harus perlu obat penanganan kesehatan jiwa dalam rangka mengobati kondisi kejiwaan saya, tapi mudahan seiring waktu berjalan saya bisa sembuh. 

Tentunya buat Anda, kalau sekiranya mengalami hal yang sama dengan saya yaitu kena panic attack disorder, maka jangan ragu untuk berobat ke dokter kejiwaan, daripada nanti semakin parah dan depresi berat hingga tak tertangani maka lebih baik berobar saja. 

Jangan menstigma bahwa berobat ke dokter kejiwaan itu sedang gila, jangan begitu itu adalah salah besar. Lihat saja kasus depresi berat yang akhirnya membuat penderitanya mengakhiri hidup. 

Jangan pernah sepelekan panic attack disorder ini karena kalau dibiarkan lama-lama, maka bisa kena depresi berat, apalagi kalau sudah semakin intens, jangan tunggu lama-lama, segeralah berobat ke dokter spesialis kejiwaan.

Jadi, kalau Anda kena panic attack disorder parah, harus bagaimana? Segeralah Anda berobat ke dokter spesialis kejiwaan untuk mendapat penanganan medis.

Demikian kiranya artikel ini, semoga bermanfaat.

Artikel ke 56, tahun 2023.

Sigit Eka Pribadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun