Saya akhirnya jadi banyak baca, baca, dan baca artikel utama yang diproduksi oleh para kompasianers, dan memang setelah saya banyak membaca artikel utama para kompasianers tersebut.
Betapa saya baru menyadari, bagaimana jauh sekali nilai mutu dan kualitas dari artikel saya dibandingkan mutu dan kualitas dengan artikel-artikel utama tersebut.
Pantas saja, sudah beratus-ratus artikel saya produksi kok saya belum dapat artikel utama, ternyata saya terlalu jumawa dengan artikel yang sudah saya produksi.
Seiring saya mengevaluasi diri dan instrospeksi diri serta banyak belajar dan membaca, mulailah saya menemukan jati diri saya dalam menulis artikel dan seiring itu pula lah, sedikit demi sedikit artikel saya  mulai membaik dalam menulis.
Satu demi satu artikel yang saya bikin mulai dilirik kompasiana untuk dinaikan jadi artikel utama dan akhirnya bisa sampai sekarang ini telah mencapai 200 artikel utama.
Lantas juga, dengan capaian 200 artikel utama ini, kenapa harus saya tuliskan dalam artikel ini?
Ya, capaian yang saya raih ini, maka tidak ada salahnya saya memperingatinya sebagai momentum catatan pengingat saya untuk bisa lebih baik lagi dalam menulis artikel, semakin bertanggung jawab dan mengutamakan mutu dan kualitas dalam menulis.
Selain itu juga, untuk menjadi inspirasi dan penyemangat bagi bersama untuk selalu komitmen memproduksi artikel bermanfaat bagi bersama.
Sekaligus juga capaian ini saya tuliskan adalah sebagai bukti bagaimana dinamika berproses itu butuh banyak belajar dengan rendah hati, seperti halnya saya, dari yang semula awam soal dunia tulis menulis, sampai setidaknya mulai tahu bagaimana dunia tulis menulis ini, dari pembenci menulis jadi suka menulis.
Tidak mudah memang, sebab turun maupun naiknya mood menulis dan benturan dengan aktivitas pekerjaan maupun aktivitas lainnya seringkali menjadi kendala dalam menulis.