Rotasi jobdesc di kantor kerap kali dianggap sebagai punishment oleh sebagian karyawan.Â
Padahal tidaklah seperti itu, rotasi jobdesc yang diterapkan oleh suatu kantor itu merupakan bagian dari sistem pengembangan dan peningkatan SDM bagi karyawan.
Sangat logis dan wajar sih bila timbul tanda tanya di dalam benak dan pikiran karyawan, kenapa juga sampai harus ada ataupun kena rotasi jobdesc.
Sehingga berprasangka bahwa dirinya kena rotasi jobdesc karena ada kesalahan tertentu atau karena penilaian kinerja yang buruk, ataupun hal-hal negatif lainnya.
Tentunya perlu dibedakan agar tentang rotasi jobdesc ini tidak disalah artikan, karena kalau berkaitan dengan buruknya kinerja karyawan misalnya, maka yang diterapkan tentu bukanlah rotasi jobdesc.
Akan tetapi yang diterapkan adalah pemberian sanksi langsung, pemberian surat peringatan, atau sampai pemberhentian/pemutusan hubungan kerja.
Sedangkan dengan adanya rotasi jobdesc ini, karyawan dapat mempelajari hal baru, ilmu baru, serta pengalaman tambahan yang akan berguna bagi perkembangan karier kedepan.Â
Rotasi jobdesc ini tentunya juga akan sangat membantu HR atau manajer SDM dalam rangka mencari sosok karyawan yang cocok dan tepat dengan jenis pekerjaannya, termasuk dalam rangka menaikan setingkat lebih tinggi dari jobdesc sebelumnya.
Pada umumnya ketika keputusan rotasi jobdesc tersebut diambil oleh kantor, maka motif serta alasan rotasi tersebut sudah pasti sangat dipertimbangkan oleh kantor dan tiap kantor punya standar serta syarat tersendiri yang telah ditentukan masing-masing.
Yang jelas, kenapa rotasi jobdesc ini diterapkan oleh sutau kantor, ini karena rotasi jobdesc sangat penting dan bermanfaat untuk terciptanya keseimbangan organisasi, menganalisis kompetensi dan keterampilan, menghindari kejenuhan ataupun kebosanan dari pekerjaan yang itu-itu saja, memberikan motivasi, menambah wawasan, sebagai reward, dan sebagai langkah suksesi bagi masa depan karyawan maupun kinerja organisasi.