Memang juga, dengan terpilihnya Erick jadi Ketum PSSI ada pula yang kontra, sehingga tidak sedikit kritikan hingga pesimistis dengan kinerja Erick dan kawan-kawan kedepan.
Apalagi juga Erick rangkap jabatan Menteri BUMN, sehingga dikhawatirkan Erick kedepan tidak dapat fokus mengurusi sepakbola nasional.Â
Oleh karenanya, banyak khalayak publik yang mengkritisi rangkap jabatan ini, sehingga banyak yang berharap agar Erick mundur dari jabatannya sebagai Menteri BUMN.
Namun demikian, soal mundur atau tidaknya keputusan ada pada Erick, apalagi juga, Erick sudah mendapatkan restu dari Presiden RI Joko widodo (Jokowi).
Tentunya publik tidak bisa memaksakan kehendak, saran maupun kritik boleh, tapi memaksa Erick Mundur, jelas tidaklah bijak.
Biarkan Erick dan seluruh punggawa PSSI menunaikan janji-janjinya serta membuktikan kerja dan kinerjanya terlebih dahulu.
Nah, setelahnya kalau memang Erick Dkk hanya ngeprank publik, hanya "Jambu" alias Janji Manis Busuk belaka, barulah boleh publik "mengkudeta" Erick Dkk.
Jadi sebaiknya publik agar dapatnya optimis saja dahulu, bahwa dipundak Erick Sepakbola nasional semakin maju, bahwa ditangan Erick, Timnas Indonesia semakin mampu berprestasi lebih baik dan semakin bermutu serta berkualitas.
Satu lagi sejatinya yang tidaklah bisa terlepas dari pandangan Erick Dkk adalah, bagaimana mengelola dan memberdaya gunakan Supporter ataupun fans.
Sebab apa, supporter ataupun fans ini sangat penting dan berdampak bagi maju atau tidaknya sepakbola nasional. Karena supporter ataupun fans sepakbola nasional bisa jatuh terjerembak kedalam keterpurukan dan karena supporter ataupun fans juga lah sepakbola nasional bisa maju.