Nah, kalau dua momentum di atas tersemat pada Anda saat Anda ingin resign, maka jelaslah legacy Anda bagi khalayak kantor akan dikenang dengan manis dan baik, bukan dikenang sebaliknya.
Khalayak kantor akan merasa berat melepas Anda karena merasa kehilangan sosok penting seperti Anda, khalayak kantor akan membicarakan Anda yang bagus-bagus.
Kesan yang Anda tinggalkan begitu membekas bagi khalayak kantor, dan banyak doa-doa terpanjatkan buat Anda karena legacy Anda memang baik.
Nah, inilah kiranya yang penulis maksudkan, kalau Anda ingin resign dari kantor Anda, maka resign-lah disaat yang tepat, tinggalkan jejak yang baik tentang Anda bagi khalayak kantor.
Pada saatnya, niscaya kalau legacy Anda baik saat resign dari kantor ini, maka akan ampuh bagi perkembangan karier Anda kedepan.
Karena apa, bukan tidak mungkin saat Anda keterima di tempat kerja yang baru, kantor Anda yang baru akan mencari tahu tentang Anda, mencari informasi dan referensi tentang bagaiman Anda.
Nah, jelas bukan kalau legacy Anda bernilai baik dikantor yang pernah Anda tinggalkan ini diketahui oleh tempat kerja Anda yang baru, maka akan mempermulus karier Anda di tempat yang baru.
Tapi sebaliknya, kalau legacy Anda bernilai buruk di kantor yang pernah Anda tinggalkan ini diketahui oleh tempat kerja Anda yang baru, maka akan dapat tertebak, bakal seperti apa Anda nantinya ditempat yang baru.
Jadi, inilah kiranya yang menjadi alasan, kenapa soal legacy saat memutuskan resign dari kantor ini tidak bisa dianggap remeh, karena niscaya akan berdampak bagi kedepannya.
Oleh karenanya, sebelum Anda memutuskan resign dari kantor, maka ada baiknya Anda pertimbangkan dengan bijak soal legacy ini.
Jadi bagaimana sekarang? Apakah Anda lebih memikih resign dari kantor dengan legacy yang manis atau sebaliknya dan atau memang legacy ini Anda anggap tidak penting? Maka tinggal bagaimana Anda saja.