Mohon tunggu...
Sigit Eka Pribadi
Sigit Eka Pribadi Mohon Tunggu... Administrasi - #Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#

#Juara Best In Specific Interest Kompasiana Award 2023#Nominee Best In Specific Interest Kompasiana Award 2022#Kompasianer Terpopuler 2020#Menulis sesuai suara hati#Kebebasan berpendapat dijamin Konstitusi#

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Sedikit Saran Buat Leasing, Tolong Jangan Sering Teror Paksa Customer untuk Berhutang

27 Januari 2023   06:46 Diperbarui: 27 Januari 2023   06:47 928
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kalau customer sudah enggak berkenan ataupun enggak ingin hutang dulu ya jangan dipaksa dengan segala cara rayuan untuk hutang hingga diteror ditelpon tiap hari.

Ilustrasi gambar lembaga leasing | Sumber Foto via Freepik.com
Ilustrasi gambar lembaga leasing | Sumber Foto via Freepik.com

Patut dicamkan, customer itu punya batas kesabaran dan berhak punya privasi, jadi ya jangan juga lah berlaku seperti yang penulis uraikan di atas.

Inilah yang jadi saran termasuk sedikit kritik kepada pihak leasing, "jualan" boleh tapi yang santun dan beretika.

Kalau customer sudah enggak ingin hutang dulu bahkan sudah menolak mentah-mentah, ya jangan dipaksa, jangan ditelpon melulu untuk hutang dengan alasan prospek.

Tentu saja customer bisa marah, apalagi kalau sebelumnya sudah menyatakan tidak ingin berhutang tapi di prospek lagi dengan "rayuan" yang sama.

Sales ataupun memasarkan produk jenis apapaun itu tentu ada etikanya kan, tidak boleh memaksakan kehendak kalau customernya sudah enggak berkenan.

Sebab, kalau customer menolak diprospek untuk berhutang, itu pasti punya alasan dan pertimbangan yang sudah dipikirkan. Jadi ya jangan juga enggak etis, makas terus tanpa henti.

Kalau akhirnya customer komplain dan marah karena terus-terusan diteror untuk hutang begitu, ya jangan salahkan customer.

Kalau begini caranya customer bakal kabur apalagi kalau customer merupakan customer langganan atau pernah jadi nasabah, wah bisa-bisa customer bakal enggak mau lagi jadi nasabah. 

Mereka akan berpindah ke lainnya, sebab mereka diperlakukan enggak wajar seperti yang penulis uraikan sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun