Kalau customer sudah enggak berkenan ataupun enggak ingin hutang dulu ya jangan dipaksa dengan segala cara rayuan untuk hutang hingga diteror ditelpon tiap hari.
Patut dicamkan, customer itu punya batas kesabaran dan berhak punya privasi, jadi ya jangan juga lah berlaku seperti yang penulis uraikan di atas.
Inilah yang jadi saran termasuk sedikit kritik kepada pihak leasing, "jualan" boleh tapi yang santun dan beretika.
Kalau customer sudah enggak ingin hutang dulu bahkan sudah menolak mentah-mentah, ya jangan dipaksa, jangan ditelpon melulu untuk hutang dengan alasan prospek.
Tentu saja customer bisa marah, apalagi kalau sebelumnya sudah menyatakan tidak ingin berhutang tapi di prospek lagi dengan "rayuan" yang sama.
Sales ataupun memasarkan produk jenis apapaun itu tentu ada etikanya kan, tidak boleh memaksakan kehendak kalau customernya sudah enggak berkenan.
Sebab, kalau customer menolak diprospek untuk berhutang, itu pasti punya alasan dan pertimbangan yang sudah dipikirkan. Jadi ya jangan juga enggak etis, makas terus tanpa henti.
Kalau akhirnya customer komplain dan marah karena terus-terusan diteror untuk hutang begitu, ya jangan salahkan customer.
Kalau begini caranya customer bakal kabur apalagi kalau customer merupakan customer langganan atau pernah jadi nasabah, wah bisa-bisa customer bakal enggak mau lagi jadi nasabah.Â
Mereka akan berpindah ke lainnya, sebab mereka diperlakukan enggak wajar seperti yang penulis uraikan sebelumnya.