Terdakwa Sambo misalnya, bersikukuh membantah tidak ikut menembak joshua, terdakwa Kuat dan Ricky misalnya bersikukuh membantah tidak dengar dan tidak melihat kejadian penembakan Joshua padahal baik itu RR dan KM ada ditempat dan waktu yang sama.
Terdakwa PC misalnya, tetap ngotot bertahan dengan alibinya bahwa dirinya dilecehkan oleh Joshua, bahkan yang lebih parah lagi PC mengaku dibanting Joshua tiga kali dan diperkosa Joshua.
Dan banyak lagi bantahan-bantahan dari para terdakwa FS, PC, RR, dan KM. Siapa yang enggak kesel coba dengan alibi dan bantahan yang banyak enggak singkronnya dan enggak masuk akal bila dikonfrontir dengan saksi-saksi lainnya dan alat bukti lainnya.
Apalagi terdakwa PC, banyak publik yang meradang dan murka dengan pengakuan yang tidak masuk akalnya bahwa dirinya diperkosa oleh Joshua, sebab kalau disinkronkan, dirunut, dikronologis, dicocokan dengan keterangan para saksi, maka apa yang jadi alibinya tersebut terbantahkan.
Ya ampun PC oh PC, mbok ya ngaca gitu loh, nyadar gitu loh. Masa Joshua mau ambil risiko dengan yang udah peyot gitu. Duh sabar-sabar jadi ikut emosi kan jadinya.
Yang patut di acungi jempol dan salut itu adalah terdakwa Richard Eliezer yang juga sebagai Justice Collaborator, betapa beraninya dirinya berkata jujur apa adanya demi mengungkap kebenaran.
Apalagi tak ada sedikitpun ada rasa takut pada Sambo, bahkan meskipun Eliezer dikeroyok Sambo, PC, RR, dan KM, ternyata Eliezer tetap konsiten dengan apa yang dilihatnya sesuai fakta kejadian.
Pun juga ketika Eliezer ditekan oleh para PH Sambo Cs, Eliezer tetap tampil tenang, bahkan dengan lantang dan berani eliezer berhasil mendebat para PH Sambo Cs.
Keterangannya mengalir begitu saja tanpa tedeng aling-aling dengan tegas dan lancar diceritakan apa adanya, bahkan keterangannya lebih banyak masuk akalnya dan singkron dengan keterangan saksi lainnya dan alat bukti persidangan.
Dari sorot matanya, gesturnya, bisa kita lihat, saat menjawab cecaran pertanyaan hakim, dan cecaran PH terdakwa lainnya, Eliezer tetap stabil dan lancar menjawab. Enggak ada terdiamnya dan enggak berbelit-belit.
Berbeda kalau kita lihat Sambo, PC, RR, dan KM, keterangannya berbelit-belit, banyak mikir dan terdiamnya untuk berkelit-kelit, apalagi terdakwa PC, banyak lupanya dan tidak tahunya, sehingga terlihat sekali sepertinya keempatnya memang mengondisikan skenario yang hampir sama persis untuk membantah keterangan Eliezer.