Meskipun, dalam hati penulis mengukur kemampuan diri penulis sendiri, bahwa sebenarnya eligibilitas, mutu dan kualitas penulis sebanding dengan rekan kerja penulis yang promosi jabatan duluan, tapi penulis tetap menerima keputusan manajemen kantor.
Karena pasti ada faktor "X" (keunggulan) yang paling menentukan kenapa rekan sejawat penulis yang dapat promosi jabatan duluan.
Nah dalam hal ini, yang penulis lakukan adalah introspeksi dan evaluasi diri, sekaligus penulis riset, dimana sih letak ketidak unggulannya saya sehingga saya kok kalah bersaing dengan rekan kerja sejawat.
Dengan begitu, penulis semakin menjadi lebih militan dalam meningkatkan daya saing diri untuk berupaya lebih unggul dari rekan kerja yang lainnya.
Lantas, bagaimana dengan kamu?
Ya, tinggal bagaimana kamu saja sih, mau setuju dan ikut seperti yang sudah penulis terapkan wah mantap dan boleh banget lah, tapi kalau enggak sejalan ya sudah, enggak apa-apa sih.
Setidaknya penulis sudah memberikan rekomendasi membangun, bagaimana sih soal daya saing ini, termasuk harus seunggul apa agar bisa memenangkan persaingan.
Yang jelas, selain faktor eligibilitas, maupun mutu dan kualitas, maka faktor seberapa unggulkah kamu untuk bersaing dengan rekan kerja kamu di kantor menjadi penentu juga terkait seberapa berdaya saingkah kamu sejatinya.
Yang pasti, setiap karyawan punya kans masing-masing untuk mendapat tempat yang terbaik di kantor masing-masing maupun mencapai goal masing-masing.
Untuk sampai pada goal tersebut tentu ada kompetisi ataupun persaingan, dan ini lumrah adanya dalam dinamika dunia kerja.
Jadi, kalau kamu mau memenangkan persaingan tersebut, maka kuatkan daya saingmu, buat dirimu lebih unggul dari kandidat lainnya, niscaya kamulah yang bakal jadi pemenangnya.